34 Kelompok Tani Terdampak Banjir di Kotim Terima Bantuan Ini dari Dinas Pertanian

bantuan kelompok tani
BANTUAN: Kepala Dinas Pertanian Kotim Sepnita menyerahkan bantuan benih tanaman untuk kelompok tani yang terdampak banjir beberapa waktu lalu, Rabu (21/12) di Kantor Dinas Pertanian Kotim. (HENY/RADAR SAMPIT)

SAMPIT, radarsampit.com – Sebanyak 34 kelompok tani yang pernah terdampak banjir mendapatkan bantuan benih dan pupuk dari Dinas Pertanian Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Bantuan itu diterima langsung kelompok tani dari empat kecamatan, yaitu Mentawa Baru Ketapang, Kotabesi, Baamang, dan Mentaya Hilir Utara.

”Tahun ini Kotim mengalami banjir dua kali. Seluas 134 hektare lahan petani yang terdampak kami berikan bantuan berupa benih sayuran dan pupuk,” kata Sepnita, Kepala Dinas Pertanian Kotim, Rabu (21/12).

Bacaan Lainnya

Secara rinci, total bantuan yang diterima 34 kelompok tani terdiri dari benih cabai rawit sebanyak 2.980 bungkus, jagung manis 624 bungkus, kacang panjang 66 bungkus, kangkung 750 bungkus, sawi 1.420 bungkus, terong 1.203 bungkus, timun 1.155 bungkus, dan tomat sebanyak 471 bungkus.

Selain itu, Pemkab Kotim melalui Dinas Pertanian Kotim juga memberikan bantuan benih tanaman untuk 17 kecamatan se-Kotim dalam rangka penyediaan lahan penyangga pangan. Total bantuan terdiri atas benih cabai rawit sebanyak 1.020 bungkus, jagung manis 826 bungkus, kacang panjang 650 bungkus, semangka 250 bungkus, terong 737 bungkus, timun 1.145 bungkus, dan tomat 409 bungkus.

Baca Juga :  Curah Hujan Masih Tinggi, Banjir di Kobar Kian Meluas

Ada pula bantuan pupuk, seperti herbisida kontak 282 liter, KCL 136 sak, Mulsa 7 roll, MKP 51 kg, NPK 158 sak, dan CN-G 51 kg.

”Penyerahan bantuan bersumber dari dana insentif daerah sebesar Rp3 miliar yang diberikan untuk 34 kelompok tani dan bantuan benih tanaman dan pupuk untuk 17 kecamatan se-Kotim untuk mendukung pencanganan lahan penyangga pangan,” kata Sepnita.

Sepnita berharap bantuan yang diberikan dapat meringankan biaya pengeluaran petani pascaterdampak banjir beberapa bulan lalu. ”Bantuan ini menjadi salah satu upaya pemerintah dalam pengendalian inflasi. Jadi, setiap kecamatan diminta menyediakan lahan minimal satu hektare untuk lahan penyangga pangan. Kami berikan bantuan benih dan pupuk agar setiap kecamatan dapat memenuhi kebutuhan pangan masyarakat di tingkat kecamatan dan kabupaten, sehingga diharapkan Kotim tidak bergantung dari pasokan luar daerah,” ujarnya. (hgn/ign)



Pos terkait