Agustiar: Isra Miraj Momentum Perkuat Kerukunan

agustiar
PERKUAT KERUKUNAN: Agustiar Sabran menghadiri peringatan Isra Miraj di Aula Jayang Tingang, Sabtu (18/2). (IST/RADAR SAMPIT)

PALANGKA RAYA, radarsampit.com – Peringatan Isra Miraj menjadi momentum memperkuat kerukunan dan persatuan umat untuk bersama-sama membangun Kalimantan Tengah. Kerukunan di Kalteng harus dijaga, jangan sampai rusak oleh permasalahan apa pun.

Hal tersebut ditekankan Ketua Umum Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng Agustiar Sabran saat menghadiri peringatan Isra Miraj yang digelar Pemprov Kalteng bersama DAD, Kerukunan Bubuhan Banjar (KBB), dan Kerukunan Keluarga Bakumpai (KKB) di Aula Jayang Tingang, Sabtu (18/2).

Bacaan Lainnya

Kegiatan tersebut menghadirkan penceramah asal Kalimantan Selatan (Kalsel), yakni Guru H Ahmad Supiani Al-Banjary. Agustiar memastikan DAD Kalteng akan mendukung kegiatan yang positif guna menciptakan kerukunan dan kedamaian di Kalteng.

”Melalui momentum peringatan Isra Miraj ini kita harapkan dapat semakin mempererat rasa kerukunan dan persatuan, dengan menjunjung tinggi Falsafah Huma Betang. Bersama-sama kita memajukan pembangunan Kalimantan Tengah, demi terwujudnya Kalteng Makin Berkah,” ujarnya.

Dia juga mengapresiasi kegiatan tersebut. Hal itu menggambarkan semangat kebersamaan yang harus dijaga dan dirawat.

”Kebersamaan itu modal kunci dalam membangun daerah, agar dapat Mi’raj menjadi daerah maju dan sejahtera, yang Baldatun Toyyibatun Warabbun Ghafur,” ucapnya.

Agustiar berharap kegiatan itu semakin mempererat ukhuwah, serta dapat meningkatkan ketakwaan sebagai umat muslim sejati. Sekaligus memelihara serta meningkatkan kualitas agama.

”Semoga hal ini mengajarkan tentang bagaimana memperkuat, memelihara serta meningkatkan kualitas agama pada diri kita sebagai individu yang taat kepada sang pencipta. Saya berharap kegiatan ini menjadi momentum yang baik bagi kita semua untuk introspeksi diri dan meningkatkan amal ibadah,” ujarnya.

Adapun hikmah peristiwa Isra Miraj Nabi Muhammad SAW, tambahnya, mengetahui bahwa perintah salat lima waktu merupakan sebuah ibadah besar bagi umat Islam. Selain itu, mengetahui betapa besarnya rahmat Allah SWT dan kasih sayang Rasulullah kepada umatnya, sehingga salat 50 waktu berkurang menjadi lima waktu saja.

”Peristiwa Isra dan Miraj menjadi bukti keagungan dan kekuasaan Allah SWT yang diperlihatkan secara langsung. Sebab, perjalanan Nabi Muhammad seolah tak masuk akal apabila dituntaskan hanya satu malam. Akan tetapi, mempercayai kuasa Allah memerlukan kacamata keimanan,” katanya. (daq/ign)



Pos terkait