SAMPIT – Kegaduhan di Desa Kenyala terkait rencana pembangunan sarang burung walet di areal SDN 3 Palangan, Kecamatan Telawang, berakhir damai. Kepala Sekolah Uwel mengaku ada miskomunikasi, sehingga sempat mengira penumpukan material di lingkungan sekolah itu bagian dari rencana tersebut.
Padahal, lokasi itu hanya digunakan untuk mengeringkan material bangunan milik warga sekitar. ”Memang ada miskomunikasi. Ternyata di lokasi yang ada material itu tidak ada rencana pembangunan gedung walet,” kata Uwel.
Mediasi antara warga Kenyala yang diwakili Jono Ranan Baut itu awalnya memang sempat panas. Pihaknya mengaku tersudutkan dengan informasi tersebut. Namun, setelah diluruskan dan dimediasi, persoalan itu bisa diselesaikan dengan baik.
Uwel juga menyebutkan, lokasi penumpukan material itu memang bukan persis di halaman sekolah, tetapi di belakang sekolah. ”Jadi, bukan di halaman utama, tetapi di belakang ruang kelas,” ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kotim Suparmadi yang memediasi mengatakan, persoalan itu dianggap sudah selesai. Meskipun sebelumnya sempat gaduh, ketika dibawa duduk bersama, bisa diselesaikan dengan baik.
”Tidak ada permasalahan yang tidak selesai apabila kita memang berniat baik untuk menyelesaikannya,” ujar Suprmadi.
Suparmadi mengaku memang sempat mendapatkan laporan dari kepala sekolah terkait rencana pembangunan itu. Namun, setelah adanya klairifikasi dari berbagai pihak, hal tersebut hanya kesalahan informasi. (ang/ign)