NANGA BULIK – Usia manusia tidak ada yang tahu. Namun almarhum Muhni atau yang lebih dikenal dengan panggilan “Amang Kaca Ihsan Batu Batanggui ” telah memiliki rencana jangka panjang semasa hidupnya. Ia tidak ingin meninggalkan anak istrinya hidup dalam kesusahan. Sehingga saat dirinya meninggal beberapa bulan lalu, klaim asuransinya dari Allianz langsung cair dengan nominal Rp 500 juta lebih.
Asuransi Allianz telah memberikan bukti dengan melakukan penyerahan secara simbolis klaim meninggal dunia atas nama Almarhum Muhni sebesar Rp507.738.435 yang telah dibayarkan pada 28 Oktober lalu.
Megi Pratama Putra, selaku PIC Vision Allianz Kalteng menceritakan bahwa Alamrhum Amang Kaca bergabung di Asuransi Allianz sejak bulan Oktober 2016 lalu. Awalnya almarhum hanya berniat untuk menabung di hari tua. Ia pun membayar premi asuransi Rp1 juta per bulan dan untuk anaknya Rp 500 ribu per bulan.
“Kita tidak tahu umur manusia, beberapa bulan yang lalu beliau meninggal secara mendadak, tanpa sakit. Setelah diproses klaimnya, akhirnya dapat dicairkan klaim asuransi sebesar Rp 500 juta lebih,” ungkapnya, Kamis (25/11)
Ini membuktikan bahwa pihaknya tidak hanya memberikan janji saja, tetapi telah memberikan bukti nyata bahwa Asuransi Allianz berkomitmen penuh untuk membayar klaim asuransi nasabah. Tentu saja hal ini menghapus keraguan masyarakat selama ini yang sebagian masih belum percaya dengan asuransi.
Dalam kesempatan ini pihaknya juga menyampaikan program baru dari Asuransi Allianz, yakni kartu asuransi kesehatan terbaik yang mengcover semua biaya berobat unlimited, dengan total tagihan sampai Rp 10 miliar sampai dengan usia 99 tahun. Selain itu juga ada program dana warisan Rp 1 miliar dengan hanya cukup menabung mulai dari Rp 360 ribu per bulan.
“Bagi masyarakat Lamandau dan seluruh Kalimantan mari ambil program terbaik di Allianz bersama Team Vision Borneo. Karena Allianz adalah perusahaan nomor 1 di dunia, tim kami siap membantu seluruh masyarakat Kalimantan,” ungkapnya.
Sementara itu, Mahrita, istri Almarhum Muhni (Amang Kaca) yang merupakan ahli waris mengungkapkan bahwa semasa hidupnya almarhum adalah sosok suami yang sangat sederhana dan selalu memperhatikan dan menyayangi keluarga.
