ASTAGA!!! Ada Belasan Calo Tiket Kapal Laut di Pelabuhan Sampit, Diduga Sudah Raup Untung Besar

lesehan
LESEHAN: Penumpang yang tak kebagian kursi, tidur di sembarang tempat di KM Kelimutu yang bertolak dari Pelabuhan Sampit menuju Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Kamis (20/4) siang.

SAMPIT, radarsampit.com – Sistem penjualan tiket secara online yang diterapkan operator kapal ternyata tak membuat praktik calo hilang sepenuhnya pada arus mudik Lebaran tahun ini. Para calo tersebut disinyalir berhasil menjaring sejumlah mangsanya hingga untung besar.

Penelusuran Radar Sampit, ada sekitar 15 calo yang berkeliaran menawarkan calon penumpang yang ingin mudik ke Pulau Jawa menggunakan kapal. Tak sedikit pula calon penumpang yang mencoba memesan tiket di waktu keberangkatan, ditolak mentah-mentah oleh petugas yang berjaga di Terminal Penumpang Pelabuhan Sampit karena tak memiliki tiket.

Bacaan Lainnya

Permasalahan memantik emosi para petugas, setelah calon penumpang berseteru dengan pihak agen dan pria yang diduga calo. Calon penumpang menuntut agar bisa diberangkatkan dengan alasan sudah membayar tiket melalui transfer. Namun, yang didapat malah calon penumpang tak mendapatkan tiket.

Salah seorang perantara pembelian tiket yang diwawancara Radar Sampit, Tugio, mengaku membantu memegang data 42 calon penumpang yang ingin berangkat ke Semarang menggunakan KM Leuser, Selasa (18/4) lalu. Dia merupakan rekanan dari Agen CV Anugerah yang lokasi didepan Hotel Mutiara.

Baca Juga :  188 CJH Kotim Diberangkatkan Awal Juni

Untuk calon penumpang saya saja ada 42 orang. Saya melayani pemesanan tiket door to door menjemput calon penumpang ke daerah perusahaan sawit sampai ke Pelabuhan Sampit. Awalnya, sudah ada 17 penumpang yang tercetak tiketnya, sisanya belum.

”Dari agen CV Anugerah apakah tiket masih tersedia, katanya masih. Setelah itu saya turun menjemput penumpang tanggal 15 April, 42 penumpang saya tampung di rumah saya, ternyata dari 42 penumpang ini, ada 20 penumpang yang tidak tercetak tiketnya,” ujar pria setengah baya ini sambil mengatur napas setelah lelah berlari-lari mengurus data penumpang yang berangkat.

Dia mengaku tak paham mengapa 20 penumpangnya belum mendapatkan tiket. ”Saya sudah percayakan keagen, karena posisi saya saat itu di lapangan jemput calon penumpang. Akhirnya, tadi saya bersyukur sekali calon penumpang yang saya bawa tetap bisa diangkut dibantu oleh PT Pelni,” ucapnya sambil mengusap keringat dan mata yang terlihat berkaca-kaca menghadapi kejadian yang diluar perkiraannya.



Pos terkait