Atlet Panahan Kotim Kurang Fasilitas

Atlet Panahan Kotim
Pengarahan sebelum menggelar seleksi atlet panahan, untuk persiapan ke Porprov Kalteng 2023, di lapangan Kipan A Sampit, Minggu (20/6) kemarin. (istimewa)

SAMPIT-Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Dadang H Syamsu memimpin seleksi atlet cabang olahraga panahan, Minggu (20/6) kemarin. Setidaknya ada 50 orang atlet yang hadir mengikuti seleksi di lapangan kipan A Antang Sampit itu.

Dadang menyatakan, Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Kotim  memasang target tinggi pada pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kalimantan Tengah  2023 nanti , meski cabang olahraga ini minim sarana latihan.

Bacaan Lainnya

“Kita menargetkan bisa meraih medali emas pada semua divisi. Berarti ada sekitar 10 medali emas. Makanya persiapan ini kami lakukan lebih awal agar hasilnya nanti juga maksimal,” kata Politikus yang juga  Ketua Perpani Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) ini.

Dipaparkannya, ada 50 atlet yang ambil bagian dalam empat divisi yang diperlombakan. Yakni barebow, standarbow nasional, compound bow dan recurve bow yang diikuti putra dan putri. Selain itu ada satu divisi eksebisi yaitu horsebow putra.

Dadang menjelaskan, potensi atlet panahan Kotim sangat besar. Saat Porprov sebelumnya, cabang olahraga panahan menyumbang tiga medali emas untuk kontingan Kotim.

Baca Juga :  Terancam Denda Rp50 Juta atau Penjara Tiga Bulan, Pedagang Taman Kota Sampit Diminta Bongkar Bangunan

Kendala saat ini, peralatan terbatas serta belum ada venue atau tempat latihan yang representatif. Keterbatasan ini pula yang sedang dihadapi Perpani Kotim dalam mengembangkan prestasi atlet. Namun menurutnya,  berdasarkan standar, lokasi tersebut belum memenuhi syarat, baik dari sisi keamanan maupun panjang lokasi yang tersedia.

“Seperti di lapangan ini, panjangnya hanya 50 meter, padahal saat lomba nanti ada juga yang jaraknya 70 dan 90 meter. Itu belum termasuk wilayah pengamannya. Kita belum punya venue yang memadai untuk latihan,” sambung Dadang.  Diungkapkannya pula, dari sisi peralatan juga masih sangat minim. Atlet berlatih menggunakan peralatan pribadi lantaran peralatan milik Perpani masih terbatas.

Ia menambahkan, demi memaksimalkan latihan, peralatan sangat dibutuhkan. Setiap atlet harus memanah minimal 200 kali setiap hari sehingga memerlukan anak panah yang mencukupi karena tidak jarang terjadi kerusakan saat latihan. “Pencapaian emas itu perlu ditunjang peralatan dan venue. Tapi kami tetap bersemangat dan optimistis bisa mencapai target saat Porprov 2023 nanti. Kami berharap dukungan semua,”pungkas Dadang. (ang/gus)



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *