Ayam Masuki Masa Afkir, Harga Telur Makin Meroket

peternakan ayam petelur
PETERNAKAN AYAM PETELUR: Suasana peternakan ayam petelur di Kota Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat belum lama ini.

PANGKALAN BUN, RadarSampit.com – Harga telur dan beras di sejumlah pasar tradisional di Kota Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) merangkak naik sejak beberapa hari terakhir.

Menurut peternak ayam petelur di kota Pangkalan Bun, kenaikan harga telur lokal dipengaruhi beberapa faktor, di antaranya kenaikan harga pakan dan juga banyak peternak di beberapa daerah sedang menurunkan populasi ayam petelur mereka (afkir) karena tingkat produktivitas yang terus menurun.

“Produktivitas ayam petelur ini ada masanya dan saat ini adalah waktu peternak afkir ayam untuk regenerasi agar produksi telur kembali meningkat lagi,” kata pemilik peternakan Ratna Malasari, Minggu (4/9).

Turunnya populasi ayam petelur berimbas pada kecukupan stok sehingga pasokan di pasaran berkurang dan dampaknya harga telur juga merangkak naik.

Dalam kondisi normal biasanya ada sebanyak 3000 ekor ayam petelur, dan sata ini telah menjalani afkir sebanyak 1000 ekor sehingga jumlah telur yang dipanen juga berkurang signifikan.

“Harga pakan yang tinggi juga menjadi faktor naiknya harga telur, untuk satu sak pakan merek Bintang Terang harganya sudah dibanderol Rp420 ribu,” katanya.

Baca Juga :  Demokrat Kobar Siap Menangkan Anis Baswedan

Harga untuk telur lokal per dus dengan isi 12 piring sudah mencapai Rp680 ribu sampai Rp700 ribu, sementara harga eceran per piringnya sudah Rp70 ribu yang sebelumnya perpiring Rp55 ribu sampai Rp65 ribu.

“Untuk kiloan yang kecil Rp33 ribu dan yang besar Rp35 ribu, sebelumya hanya Rp31 ribu, belum terlalu naik masih harga yang wajar dan untuk ke depannya dengan kenaikan harga BBM harga telur masih bertahan,” tandasnya.

Meski demikian, beberapa komoditas kebutuhan bahan pokok lainnya di pasar juga ada yang mengalami penurunan harga, seperti harga cabai, harga bawang merah dan bawang putih.

Pedagang di Pasar Indra Sari, Rina mengatakan harga beras terdongkrak naik, untuk beras satu sak (25 kg) harganya yang semula Rp225 ribu naik menjadi Rp285 ribu, beras ukuran 20 kg yang semula Rp208 ribu naik menjadi Rp245 ribu.

“Untuk ukuran 10 kg harga sebelumnya Rp110 ribu naik menjadi Rp135 ribu, ukuran 5 kg semula Rp54 ribu menjadi Rp70 ribu, begitu pula harga minyak goreng juga ada yang naik dan yang turun,” pungkasnya. (tyo/sla)



Pos terkait