Banjir Di Kobar Kian Parah, Belasan Ribu Jiwa Terdampak 

banjir pangkalan bun 1
MAKIN PARAH: Banjir di Kabupaten Kotawaringin Barat kian parah membuat belasan ribu warga terdampak. Pj Bupati Kobar Anang Dirjo saat menyerahkan bantuan. (Istimewa/radar Pangkalan Bun)

PANGKALAN BUN, RadarSampit.com –Banjir di Kabupaten Kotawaringin Barat kian parah dna telah menyebar hingga lima kecamatan. Sementara ini warga terdampak banjir mencapai 11. 013 Jiwa  atau 3.435 kepala keluarga.

Kabid Kedaruratan dan Logistik  BPBD Martogi menjelaskan, saat ini banjir terjadi di lima kecamatan, yakni Kecamatan Kotawaringin Lama, Arut Utara, Arut Selatan, Pangkalan Banteng, dan Kecamatan Kumai.

“Untuk wilayah yang paling parah masih di wilayah Kecamatan Arut Utara. Banjir ada yang mencapai satu meter lebih. Kemudian ada juga dua desa di Kecamatan Kotawaringin Lama terputus akses jalannya yakni Desa Rungun dan Kondang,” kata Martogi, Senin (19/9).

Martogi menyebut, untuk Kecamatan Kotawaringin Lama banjir terjadi di Kelurahan Kotawaringin Hilir dengan jumlah warga terdampak 333 KK, Kelurahan Kotawaringin Hulu 130 KK, Desa Kondang 133 KK, Lalang 26 KK dan Desa Rungun 406 KK. Dengan total 1.028 Kepala Keluarga dan 3.827 jiwa.

Sementara itu untuk Kecamatan Arut Selatan banjir melanda 7 Kelurahan dan desa, yakni Kelurahan Raja, Sidorejo, Mendawai, dan Kelurahan Baru, Desa Runtu, Umpang, dan Desa Kumpai Batu Bawah. Dengan total yang terdampak 1.550 KK yang dihuni oleh 4.599 jiwa.

Baca Juga :  Ingin Umroh atau Haji? Daftar Saja ke Alkamila Tour dan Travel

Untuk Kecamatan Arut Utara banjir terjadi di Kelurahan Pangkut dan 10 desa lainnya dengan jumlah yang terdampak sebanyak 707 kepala keluarga yang dihuni oleh 2.091 jiwa.

Banjir juga menerjang Kecamatan Pangkalan Banteng yakni di Desa Sungai Hijau dengan jumlah yang terdampak sebanyak 66 KK atau 247 jiwa. Untuk Kecamatan Kumai, banjir terjadi di Desa Sekonyer, jumlah warga yang terdampak banjir sebanyak 83 KK atau 249 jiwa.

Sementara itu Kepala Desa Kumpai Batu Bawah, Bambang Silih Warno mengatakan, banjir yang terjadi di desanya bukan saja merendam pemukiman penduduk, tetapi merendam fasilitas umum seperti kantor desa, dan lahan pertanian milik masyarakat desa.

“Hari ini (kemarin) debit air sungai terus bertambah, bahkan kantor desa juga terendam, untuk sementara pelayanan kepada masyarakat akan dipindahkan ke rumah pribadi saya sampai air surut,” katanya.



Pos terkait