Bebalnya Kebangetan, Ada Orasi Penolakan, Pelaku Balap Liar Diduga Masih Berupaya Beraksi

Tolak Balap liar
TOLAK BALAP LIAR: Gerakan Sampit Merespon yang digelar di Jalan HM Arsyad, Sampit, Sabtu (4/6) malam. Aksi ini sebagai bentuk penolakan terhadap maraknya aksi balap liar yang berujung anarkis. (FAHRY/RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Jajaran Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kotawaringin Timur diminta ikut terlibat menertibkan aksi balap liar yang dilakukan para komplotan gank anak muda di jalanan Kota Sampit. Aksi balapan itu sudah begitu meresahkan masyarakat khususnya para pelaku usaha di sekitar Jalan HM Arsyad.

”Kami prihatin sekali, padahal Satpol PP sudah pindah cukup lama di Jalan HM Arsyad, tetapi enggak ada sekalipun kami melihat Satpol PP ikut turun tangan menertibkan aksi balap liar, paling tidak di Jalan HM Arsyad sekitar kantornya,” kata Muhammad Taufik, Koordinator Lapangan Gerakan Sampit Merespon, Sasbtu (4/6).

Bacaan Lainnya
Pasang Iklan

Aksi balap liar tidak hanya meresahkan masyarakat dengan menciptakan kebisingan. Para pemuda balap liar bahkan nekat berani merusak fasilitas milik masyarakat. Perbuatan yang dilakukan puluhan anak muda itu telah merugikan pelaku usaha. Itu terjadi pada Minggu (29/5) sekitar pukul 03.30 WIB. Sekitar 30-an pemuda mengenakan jaket dan menutup wajahnya dengan helm bertindak anarkis dengan cara memecahkan kaca jendela menggunakan batu ke Bejaku Barber Studio dan Kedai Jingga di Jalan HM Arsyad hanya karena tak terima ditegur balapan liar.

Baca Juga :  Balap Liar Warnai Malam Lebaran di Kota Sampit

Tindakan keji yang dilakukan komplotan pemuda ‘liar’ itu direspon para pelaku usaha, masyarakat, hingga komunitas motor di Sampit dengan cara yang elegan. Tak cukup dengan pelaporan ke kepolisian.  Masyarakat yang menolak keras balap liar menggelar gerakan Sampit merespon balap liar bertemakan “Malam Minggu Hitam”. Tema itu dipilih untuk mengenang kejadian minggu lalu yang membuat masyarakat yang merupakan pelaku usaha merugi.

Kegiatan dilaksanakan Sabtu (4/6) pukul 21.00 WIB di Bejaku Barber Studio. Massa yang berkumpul mencapai 100 orang termasuk 17 komunitas motor yang juga ikut menolak aksi balap liar.

”Aksi yang kami ini adalah bentuk keresahan kami terhadap aksi balap liar yang tidak hanya membuat onar dengan menimbulkan kebisingan kebut-kebutan dijalan tetapi juga sudah berani merusak fasilitas pelaku usaha. Karena itu kami aksi ini untuk menolak aksi balap liar,” kata Muhamad Taufik.



Pos terkait