Begini Ceritanya Rekaman Pelajar SMA Adu Jotos di Desa Terantang Bisa Viral

Sekolah Bakal Terapkan Kebijakan Ketat soal Ponsel

1 tawuran (2)
VIRAL: Cuplikan video perkelahian pelajar di SMA  Desa Terantang, Kecamatan Seranau, Kotim.

SAMPIT, radarsampit.com – Sejumlah pelajar SMA di Desa Terantang, Kecamatan Seranau, adu jotos di lingkungan sekolah, Jumat (19/5) pagi. Peristiwa ini terekam dalam video berdurasi 29 detik dan beredar luas di media sosial.

Dalam vidio terlihat sejumlah pelajar laki-laki mengenakan baju olahraga berwarna hijau hitam terlibat perkelahian di halaman sekolah. Mereka saling pukul dan tendang. Sementara siswa lainnya tampak menonton adegan tersebut dari depan kelas.

Bacaan Lainnya

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan Risda Alfiannur menyayangkan adanya kejadian tersebut. Dia berharap tidak terjadi lagi pertengkaran ataupun perkelahian antarpelajar.

“Harapannya jangan ada lagi kejadian seperti ini,” ujarnya kepada Radar Sampit, Sabtu (20/5).

Risda menjelaskan, perkelahian yang terjadi saat jam istirahat itu dipicu karena salah paham seorang murid Kelas X  saat bermain sepak bola, sehingga memancing siswa kelas X lainnya ikut terlibat perkelahian.

Baca Juga :  Ben Brahim dan Ary Egahni akan Disidang di Palangka Raya  

“Kejadiannya sekitar pukul 08.20 WIB, saat jam istirahat. Biasanya hari Jumat, kalau ada waktu longgar, anak-anak main sepak bola di halaman sekolah, selayaknya sekolah lain. Perkelahian terjadi karena selisih paham saja. Dan sudah selesai hari itu juga kasusnya,” terangnya.

Mengetahui adanya perkelahian tersebut para guru segera melerai  sehingga tidak ada murid yang terluka.

“Guru mengetahui dan berusaha melerai. Makanya tidak ada yang cidera atau luka-luka dari siswa,” tambahnya.

Pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Bhabinkamtibmas wilayah setempat untuk melakukan sosialisasi maupun pembinaan kepada para pelajar demi menghindari kejadian serupa.

“Biasanya kami saling koordinasi dengan Bhabinkamtibmas di sini untuk memberikan sosialisasi tentang pentingnya menjaga tata tertib sekolah agar peristiwa seperti ini tidak terjadi lagi,” tandasnya.

Menurut Risda, peristiwa ini direkam menggunakan ponsel oleh teman sekelas dari pelajar itu sendiri, yang kemudian disebarkan ke media sosial. Kedepannya, saat jam pelajaran berlangsung, pihaknya akan mengamankan ponsel para pelajar.



Pos terkait