Dia juga menanggapi banyak isu yang beredar di masyarakat. Mulai dari petugas angkut sampah mogok kerja, tenaga kontrak pengangkut sampah yang tidak lulus tes seleksi, hingga ada kabar setiap petugas kebersihan yang membuang sampah menggunakan tosa dikenakan biaya.
”Semua isu dari masyarakat yang sampai ke saya tidak ada yang benar. Kalian bisa tanyakan sendiri dan lihat sendiri persoalannya di lapangan. Adakah petugas kebersihan yang mengakut sampah menggunakan tosa dikenakan bayaran? Isu itu sangat tidak bertanggung jawab dan tidak didasari bukti,” ujarnya, seraya mengonfirmasi langsung dengan petugas angkut kebersihan yang membawa tosa dan ingin membuang sampah ke Depo Pelita.
Sebagai informasi, tenaga kontrak di DLH Kotim berjumlah 216 orang. Rinciannya, 33 tenaga kontrak bertugas sebagai staf admin, paling banyak bertugas sebagai tenaga kontrak lapangan seperti cleaning service di kantor, penjaga keamanan, petugas di Kebun Raya Sampit, di depo, dan di TPA Jalan Jenderal Sudirman Km 14. Untuk tenaga kontrak pengangkut sampah 94 orang. Terdiri dari 80 tenaga angkut, 10 sopir, dan 4 pengawas.
”Dari 216 tekon ini, tidak semua mengikuti seleksi. Tekon yang tidak lulus seleksi 23 Juni 2022 lalu ada 7 orang, bukan dari tekon pengangkut sampah. Khusus petugas angkut sampah, kami memiliki penilaian tersendiri melalui tes wawancara. Pertama, tes loyalitas dan totalitas, tes pengalaman kerja, surat pernyataan bersedia ditempatkan di mana saja. Tekon itu kami evaluasi berdasarkan standar kemampuan, kedisiplinan, tanggung jawab, dan loyalitas masing-masing individu,” katanya.
Selain memantau kondisi sampah di Depo Pelita, Machmoer juga mengawasi kondisi sampah di Depo Sehati 02 Jalan Tartar. Depo ini juga termasuk depo besar berukuran 15 meter x 20 meter x tinggi 8 meter dengan kapasitas daya tampung 2.400 meter kubik. Petugas pengangkut sampah rata-rata mampu mengangkut 2-3 rit di Depo Jalan Tartar dan depo besar lainnya.
Pantauan Radar Sampit, selama beberapa pekan terakhir sampai Rabu (20/7), Depo Tartar dan Depo Belakang Swalayan Bintang terpantau bersih dan tidak terlalu banyak menumpuk. Sampah tidak terlihat berserakan sampai selasar luar area bangunan.