Berdayakan Ibu Rumah Tangga Dengan Program P2L

KWT Sri Rejeki Panen Perdana Sayur Hidroponik

panen 4
PANEN PERDANA: KWT Sri Rejeki, Desa Amin Jaya, Kecamatan Pangkalan Banteng saat panen perdana tanaman hidroponik mereka, Rabu (24/8) (Slamet Harmoko/Radar Sampit)

PANGKALAN BUN, RadarSampit.com – Program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) yang diusung oleh Badan Ketahanan Pangan Kementerian pertanian kini menjadi salah satu ujung tombak pemberdayaan kaum ibu di Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.

Hal ini diungkapkan Adi Budiarto, Kepala Bidang Konsumsi Dan Keamanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kotawaringin Barat.

Bacaan Lainnya

“Kegiatan Pekarangan Pangan Lestari (P2L) ini dikerjakan oleh Kelompok Wanita Tani. Merekalah yang berperan aktif di lapangan sehingga program ini dapat berjalan maksimal,” katanya usai kunjungan panen perdana tanaman hidroponik di KWT Sri Rejeki, Desa Amin Jaya, Kecamatan Pangkalan Banteng, Rabu (24/8).

Menurutnya selain untuk menjalankan program P2L, pembentukan Kelompok Wanita Tani (KWT) ini sebagai upaya pelibatan kaum perempuan dalam rangka peningkatan produktivitas hasil pertanian serta berpotensi untuk meningkatkan pendapatan maupun ketahanan pangan menuju kesejahteraan rumah tangga wanita tani.

Baca Juga :  PT. Irvan Prima Pratama Peduli Warga Sekitar

“Untuk itu peran penyuluh sangat penting sebagai monitoring untuk memberikan informasi tentang sebab akibat dari suatu kebijakan yang sedang dilaksanakan. Hal yang dimaksud dilihat dari segi kinerja kelompok wanita tani maupun proses pengolahan hasil produk pertanian, salah satunya KWT Sri Rejeki di Desa Amin Jaya ini,” katanya.

Kelompok Wanita Tani (KWT) juga berfungsi untuk menyalurkan dan sekaligus sebagai wahana belajar bagi anggota kelompok. “Disamping itu kepedulian perusahaan di sekitar Desa Amin Jaya ini juga patut diapresiasi. Hari ini KWT mendapat bantuan seperangkat peralatan budiaya sayuran secara hidroponik dan juga bibitnya yang kita panen kemarin. Bantuan itu dari PT.GSPP (Grup Astra Agro Lestari),” katanya.

Bantuan semacam ini diharapkan dapat termanfaatkan dengan baik sehingga tujuan KWT untuk membantu ketahanan pangan keluarga dapat berkesinambungan.

“Secara keseluruhan di Kabupaten Kobar ini ada sekitar 53 KWT yang telah berjalan sejak tahun 2020. Sedangkan untuk tahun 2023 nanti kita masih ada sekitar 9 lokasi pembinaan program P2L ini,” terangnya.



Pos terkait