Beredar Hoaks Kecelakaan Maut di Jembatan Tumbang Nusa

Potongan video yang sempat beredar di medsos
HOAKS: Potongan video yang sempat beredar di medsos baru-baru ini, terlihat sepeda motor dan mobil rusak parah serta korban kecelakaan pengendara motor tergeletak di Jembatan Tumbang Nusa. Namun kejadian ini, sudah berlangsung setahun yang lalu.

PULANG PISAU – Beredarnya video  yang menampilkan kecelakaan maut antara roda dua jenis Motor MX King dengan mobil Suzuki R3, di atas Jembatan Tumbang Nusa Kabupaten Pulang Pisau (Pulpis), sempat membuat pengguna media sosial heboh. Namun, setelah media ini mengkonfirmasi ke Kapolres Pulang Pisau AKBP Yuniar Ariefianto melalui Kasat Lantas Akp Syafuan Muhammad Noor, ternyata video tersebut sudah kedaluarsa. Artinya bisa dikatakan hoax (berita palsu), karena kejadian sebenarnya sudah berlalu sekitar setahun yang lalu.

“Telah kami lakukan penelusuran terhadap video yang beredar tersebut, ternyata itu kecelakaan terjadi pada tahun 2020 yang lalu, tentu kami pastikan informasi dalam video tersebut hoax,”ungkapnya. Senin (15/3) kemarin.

Bacaan Lainnya
Pasang Iklan

Syafuan juga terus mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak mudah percaya dan langsung mengambil kesimpulan dengan informasi yang belum jelas asal sumbernya, termasuk dari video tersebut, sehingga dapat merugikan orang lain dan diri sendiri.

Baca Juga :  Disdik Palangka Raya Buka PPDB SD-SMP Tanggal 19 Juni

”Kami juga mengingatkan agar masyarakat jangan mudah percaya dan dihebohkan dengan informasi yang belum diketahui pasti kebenarannya. Informasi yang belum dipastikan kebenarannya dapat membuat panik dan khawatir masyarakat luas,”tegasnya.

Sementara itu tambahnya,  jika adanya kabar atau informasi yang seperti hal tersebut, dicontohkannya seperti membagikan informasi berupa video insiden kecelakaan, pihaknya meminta masyarakat segera menginformasikan kepada kepolisian dan tidak langsung menyebarkan video yang belum tentu kebenarannya.

”Yang pastinya, untuk hal itu dipastikan terlebih dulu kebenarannya sebelum disampaikan ke masyarakat luas. Terlebih saat ini teknologi informasi semakin canggih, sehingga dengan cepat dapat tersebar. Kasihan jika video-video itu sampai kepada pihak keluarga yang bersangkutan,” imbuh Syafuan. (der/gus)

 



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *