Bersatu Tolak Harga Baru BBM, Mahasiswa Ancam Keluarkan Mosi Tidak Percaya ke DPRD Kalteng

demo tolak kenaikan harga bbm
TOLAK HARGA BARU: Ratusan mahasiswa dari berbagai universitas dan organisasi kemahasiswaan berunjuk rasa di depan Kantor DPRD Kalteng terkait penolakan kenaikan harga yang dinilai semakin mencekik masyarakat, Senin (5/9). (DODI/RADAR SAMPIT)

PALANGKA RAYA, radarsampit.com – Aksi penolakan terhadap kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) berlangsung di Kota Palangka Raya. Ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi bersama masyarakat yang tergabung dalam Masyarakat Kalteng Menggugat (MKM) memprotes keras kebijakan pemerintah tersebut di depan Kantor DPRD Kalteng, Senin (5/9).

Demo tersebut mendapat penjagaan super ketat dari aparat kepolisian. Petugas menyiagakan kendaran taktis di lokasi. Dalam aksi itu, massa membentangkan tulisan di spanduk mengenai penolakan terhadap kenaikan harga BBM. Aksi juga diwarnai pembakaran ban bekas.

Bacaan Lainnya
Pasang Iklan

Juru bicara aksi Marselinus mengatakan, ada tiga tuntutan yang disuarakan pihaknya, yakni menuntut DPRD mendesak DPR RI dan pemerintah mengaudit kembali BPH Migas dalam regulasi penyaluran BBM bersubsidi. Kemudian, meminta DPRD Kalteng mendesak DPR RI meminta KPK mengusut tuntas jual-beli berkaitan dengan dana distribusi BBM bersubsidi.

Mereka juga menuntut DPRD Kalteng mendesak DPR RI melalui rapat kerja kementerian ESDM untuk mengawal stabilitas harga BBM bersubsidi. Juga menuntut DPRD Kalteng mendesak DPR melalui rapat kerja kementerian keuangan agar dapat memprioritaskan APBN untuk kesejahteraan masyarakat.

Baca Juga :  AWAS SUHU PANAS!!! Hindari Paparan Matahari Langsung

Selanjutnya, menekankan dan mendesak DPRD Kalteng melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Gubernur Kalteng Sugianto Sabran berkaitan dengan regulasi penyaluran BBM bersubsidi agar tepat sasaran.

”Lima hal itu kami tuntut untuk segera diwujudkan. Kami berikan waktu 3×24 jam,” ujarnya didampingi Koordinator Aksi Erna Agustina kepada wartawan usai aksi di DPRD Kalteng.

Marselinus menegaskan, apabila dalam kurun waktu itu tidak diwujudkan dan aspirasi diabaikan, pihaknya akan kembali menggelar demo dengan massa lebih banyak. Selain itu, mengundang masyarakat Kalteng ikut bergerak dan menyampaikan mosi tidak percaya kepada perwakilan rakyat saat ini.

”Kami akan lebih banyak lagi jika 3×24 jam tuntutan tidak dilaksanakan. Kami lakukan mosi tidak percaya kepada mereka, sebab tuntutan itu  sudah ditandatangani dan diterima langsung Ketua DPRD Kalteng. Kami akan tuntut dalam waktu yang telah disampaikan,” ujarnya.



Pos terkait