Blangko KTP-el di Sampit Kosong, Pemohon Hanya Dapat Suket

Disdukcapil Kotim Usulkan 20 Ribu Blangko KTP

ktp
SEPI : Ruang pelayanan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kotawaringin Timur terlihat sepi pemohon. HENY/RADAR SAMPIT

SAMPIT,Radarsampit.com – Selama tiga minggu lebih ketersediaan blangko kartu tanda penduduk elektronik (KTP-el) di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) kosong.

Masyarakat yang mengajukan permohonan pembuatan KTP-el untuk sementara menggunakan surat keterangan (suket).

“Ini sudah masuk minggu keempat blangko (KTP) kosong. Kami sudah usulkan 20 ribu blangko ke Dirjen Dukcapil Kemendagri. Sekretaris kami sudah saya tugaskan langung ke Jakarta agar blangko segera didatangkan. Berapa pun yang didapatkan kami terima,” kata Kepala Disdukcapil Kotim, Agus Tangkasiang, Kamis (13/10).

Agus mengatakan selama blangko kosong, masyarakat yang mengajukan permohonan pencetakkan KTP-el masih tetap dilayani dengan mengeluarkan surat keterangan.

“Suket ini dapat digunakan untuk keperluan apa saja. Hanya memang kurang ringkas dan mudah sobek karena hanya dalam bentuk kertas. Untuk keperluan mendesak, suket tetap diperlukan. Tetapi, kebanyakan masyarakat lebih menunggu cetak KTP=el,” katanya.

Tak tercetaknya KTP-el menyebabkan data Print Ready Record (PRR) atau data penduduk yang belum tercetak terus bertambah. Sehingga, Agus berharap blangko segera tersedia sehingga tidak terus menambah angka PRR.

Baca Juga :  Bupati Kotim: Jangan Menunggu Sakit Baru Cek Kesehatan!

“Data PRR kami upayakan agar selalu nol. Selama blangko kosong, data PRR terus bertambah terakhir jumlah 520 data penduduk yang masih belum cetak KTP-el,” katanya.

Meningkatnya PRR juga dipengaruhi karena peningkatan permintaan kepengurusan penduduk.

“Jadi, semakin banyak permintaan kepengurusan KTP, maka PRR akan mengikuti dan jumlahnya semakin banyak. Tetapi yang belum tercetak ini kebanyakan memang bukan masyarakat yang baru mencetak, tetapi masyarakat yang pindah datang, hilang KTP, dan lain sebagainya, sehingga itu juga sebab PRR terjadi peningkatan,” pungkasnya. (hgn/fm)

 



Pos terkait