Brasil vs Jerman, Dulu Neymar, Kini Richarlison

Richarlison
Richarlison. (Foto: net)

YOKOHAMA – Tanpa status juara bertahan sekali pun, Brasil otomatis menyandang unggulan dalam setiap ajang yang mereka ikuti. Termasuk dalam Olimpiade Tokyo 2020 yang baru terselenggara pada tahun ini.

Laga pertama Brasil di Olimpiade Tokyo adalah menghadapi Jerman di International Stadium Yokohama petang nanti (siaran langsung TVRI/Champions TV 1 pukul 18.30 WIB). Kedua tim tergabung di grup D. Bersanding dengan Pantai Gading dan Arab Saudi

Bacaan Lainnya
Pasang Iklan

Brasil versus Jerrman tak ubahnya mengulang final cabor sepak bola pria di Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Kala itu Brasil berhasil mengalahkan Jerman di Estadio do Maracana melalui adu penalti 5-4 (1-1). Neymar Jr tampil sebagai protagonista Selecao di Olimpiade Rio.

Nah, di Olimpiade Tokyo, peran Neymar bakal dibebankan kepada Richarlison. Striker 24 tahun asal Everton itu setidaknya pernah membuktikan bahwa tanpa kehadiran Neymar, Brasil bisa dibawanya meraih kejayaan. Yaitu dalam ajang Copa America 2019. Richarlison memang hanya mencetak satu gol selama turnamen. Tetapi, itu terjadi dalam laga final kontra Peru (menang 3-1).

Baca Juga :  Setelah MUI dan DAD, Gelombang Penolakan Oktoberfest di Palangka Raya Menguat

Demi membantu Brasil mempertahankan medali emas Olimpiade, Richarlison telah melewatkan awal dari pramusim Everton bersama tactician baru Rafael Benitez. Dan, pemain yang mengenakan nomor punggung 10 di Olimpiade itu mendapat dukungan suskes dari Benitez.

”Aku sudah berbicara dengannya (Richarlison). Dia sangat fokus dan gembira bisa tampil di Olimpiade. Performa hebatnya (di Olimpiade) tentu akan menguntungkan kami pula,” tutur Benitez seperti dilansir Goal.

Richarlison bakal bahu-membahu bersama pemain U-23 (atau saat ini berusia 24 tahun tetapi saat pendaftaran skuad masih berusia 23 tahun) yang bersinar di Eropa seperti gelandang Bruno Guimaraes dari Olympique Lyon), wide attacker Gabriel Martinelli (Arsenal), dan gelandang serang Reinier (Borussia Dortmund). Ada pula pemain di luar U-23 seperti bek kanan veteran (38 tahun) Dani Alves yang dipercaya sebagai kapten tim.

Bagaimana dengan Jerman? Materi tim asuhan Stefan Kuntz itu bisa dibilang tidak seprospektif di Olimpiade Rio. Sebab, tidak ada pemain U-23 yang tengah bersinar saat ini. Bahkan, pemain di luar U-23 yang bisa dimiliki Kuntz bukan pilihan bagus. Seperti striker Max Kruse dari Union Berlin yang telah berusia 33 tahun dan gelandang VfL Wolfsburg Maximilian Arnold (27 tahun).



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *