Gelar Demo, Duta Jagal Tuntut Perlindungan Masyarakat Adat

adat
AKSI DAMAI: Puluhan mahasiswa dari berbagai universitas di Palangka Raya menggelar unjuk rasa di Tugu Soekarno , Jalan S Parman, Palangka Raya, Kamis (21/10). (DODI/RADAR SAMPIT)

PALANGKA  RAYA – Puluhan mahasiswa dari berbagai universitas di Palangka Raya kembali menggelar aksi damai di Tugu Soekarno , Jalan S Parman, seberang kantor DPRD Kalteng, Kamis (21/10).

Mereka tergabung dalam gerakan Duta Jagal (dua tahun Jokowi Amin gagal). Peserta unjuk rasa terdiri dari BEM UPR, BEM Fakultas Ekonomi, BEM Fakultas Teknik, BEM Fakultas Pertanian dan lainya, BEM IAIN, BEM Teknik UMPR, dan BEM STMIK.

Bacaan Lainnya

Beberapa tuntutan disampaikan mahasiswa, antara lain memberikan perlindungan kepada masyarakat adat, mendorong pengesahan masyarakat hukum adat, melaksanakan reforma agraria sejati, dan mencabut Omnibus Law beserta peraturan perundang undangannya.

Selain itu segera keluarkan Perppu terkait KPK dan menuntaskan pelanggaran HAM, masalah lahan, dan memberikan jaminan perlindungan HAM kepada seluruh masyarakat Indonesia.

“Kami ingin pemerintah hadir menjamin dan pengakuan terkait hukum adat. Ingat di kalteng beberapa kali terjadi persoalan dengan masyarakat hukum adat,” tegas koordinator lapangan Beni P Siregar.

Baca Juga :  Cabuli Murid Perempuan, Guru SMP di Kalteng Diciduk Polisi

Selain itu, mereka menuntut Presiden RI melakukan reformasi agraria sejati sesuai janji yang sudah disampaikan pada periode pertama  Jokowi menjabat.

”Kami juga meminta meminta presiden dan wakil mencabut aturan ombibus law lantaran tidak berpihak kepada masyarakat,” tegasnya.

Mereka juga menagih janji pemerintah menyelesaikan persoalan pelanggaran HAM masa lalu dan perlindungan dalam menyampaikan aspirasi. ”Kami akan terus berusaha agar hal itu bisa diwujudkan,” ujar Beni yang juga ketua BEM UPR ini. (daq/yit)



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *