Dibekali Mengolah Informasi Secara Benar

Study Tour SD Eka Tjipta Mandang ke Radar Sampit

img 20230318 094935
STUDY TOUR: Para guru dan murid kelas VI SD Eka Tjipta Mandang berfoto bersama di halaman Kantor SKH Radar Sampit, Sabtu (18/3).

SAMPIT – Informasi yang semakin mudah didapatkan khususnya lewat platform digital perlu penyikapan secara bijak. Tidak ingin menjadi penyebar berita hoax, SD Eka Tjipta Mandang melakukan kunjungan ke Kantor Surat Kabar Harian Radar Sampit, Sabtu (18/3). Harapannya mereka mendapatkan bekal ilmu untuk membedakan mana informasi yang benar dan salah.

Kepala SD Eka Tjipta Mandang Fastabiq Alchoir mengatakan sebagai generasi muda, anak didiknya perlu dibekali cara-cara untuk mengolah informasi secara benar dan akurat. Dengan demikian kedepannya mereka bisa lebih bijak dan terarah baik itu menerima ataupun menyampaikan informasi.

img 20230318 084559
REDAKSI: Radar Sampit menjelaskan terkait keredaksian.

“Sebagai salah satu media cetak besar Radar Sampit pasti paham soal ini. Lewat kunjungan ini para siswa bisa mendapatkan ilmu yang berguna tidak hanya untuk diri sendiri tapi juga buat orang lain. Sekali kita salah dalam menyampaikan informasi akibatnya akan sangat berbahaya. Saya tidak ingin anak didik saya menjadi seperti ini,” ucap Fastabiq Alchoir.

Dalam kegiatan yang  dibalut lewat study tour, siswa SD Eka Tjipta Mandang tampak antusias mendengarkan penjelasan dari Manajer Pemasaran Radar Sampit Tono Triyanto. Pertama mereka diajak ke ruang redaksi untuk mengetahui cara pengolahan informasi menjadi sebuah berita yang bisa dipertanggungjawabkan. Kemudian juga dijelaskan cara pembuatan desain halaman koran.

Baca Juga :  KEREN!!! Kotim Lolos Asesmen Menuju Smart City
img 20230318 093546
PROSES AKHIR: Penjelasan terkaiat pembuatan Surat Kabar Harian Radar Sampit.

Selanjutnya siswa diajak ke ruang percetakan untuk mengetahui proses pembuatan koran. Di sana mereka juga melihat secara langsung peralatan apa saja yang digunakan. “Dalam sehari berapa banyak kertas yang diperlukan untuk memproduksi koran sebanyak ini?” tanya seorang siswa. Beberapa pertanyaan lainnya juga terlontar dari siswa yang semuanya duduk di kelas VI.

Fastabiq menambahkan kegiatan seperti ini akan terus dilanjutkan karena memiliki manfaat besar tidak hanya bagi siswa tapi juga guru pendamping. “Kita rencanakan study tour ini bisa dilakukan setiap tahun. Dua tahun sejak dilanda pandemic Covid-19, kita tidak melakukan study tour kemana-mana. Tahun ini kita kembali laksanakan,” ucap Fastabiq. (soc)



Pos terkait