Diduga Tak Bayar ”Upeti”, Angkutan Batubara Terhenti

ANGKUTAN-BATU-BARA
SENGAJA DITUTUP: Jalan Angkut Khusus Batubara CV. MJM ditutup, sehingga tidak dapat melakukan aktivitas pertambangan menuju Pelabuhan Telang Baru. (IST/RADAR SAMPIT)

TAMIANG LAYANG, RadarSampit.com – Asosiasi Angkutan Batubara (AABB) dengan sengaja menutup akses CV. Mandiri Jaya Makmur (MJM), akibatnya aktivitas angkutan batubara terhenti, karena tak dapat melintasi jalan Pertamina Desa Jaweten, Kecamatan Dusun Timur, Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah.

Pantauan di lapangan sampai Senin (9/5), Jalan Angkut Khusus Batubara (Hauling Road) CV. MJM yang tembus ke jalan Pertamina ditutup dengan sengaja oleh dua Dump Truck (DT) F3000 dengan bak berkode R511 dan R012 yang dipinjam dari PT. Rimau.

Bacaan Lainnya
Pasang Iklan

Dua truk tersebut diketahui telah terparkir sejak Sabtu (30/4) sekitar pukul 23.00 WIB. Tidak ada sopir dan dalam keadaan pintu kendaraan terkunci.

Sopir angkutan CV. MJM yang mulai melakukan aktivitas pada Kamis (5/5) melebarkan jalan agar dapat melintas, namun truk yang terparkir tanpa sepengetahuan dimundurkan sehingga tidak dapat dilintasi sama sekali untuk menuju Pelabuhan di Desa Telang Baru Kecamatan Paju Epat. Kejadian telah dilaporkan ke Polres Barito Timur.

Baca Juga :  Kian Mencekik, Harga Tiket Pesawat Mendekati Ambang Batas Atas

Perwakilan managemen CV. MJM, Santo membenarkan bahwa aktivitas angkutan perusahaan mereka terhenti. Informasi yang didapat penutupan tersebut akibat CV. MJM tidak ada membayarkan kontribusi pemeliharaan jalan Pertamina ke pihak AABB.

“Kita aktif baik biaya bahkan memfasilitasi dalam perbaikan jalan eks Pertamina. Itu yang perlu kami juga tanyakan kepada pengelola,” sebut Santo, Senin (9/5) di Tamiang Layang.

Akibat penutupan, sopir yang juga pemilik angkutan dan warga lokal tidak bisa bekerja. Bahkan, mereka bingung dan dirugikan.

Sementara, oknum yang mengaku sebagai pengelola jalan eks Pertamina Wuri ketika dikonfirmasi berkilah dan menjawab tidak mengetahui dan tidak mengerti terkait persoalan tersebut.

Managemen PT. Rimau Group Asep juga tidak mau berkomentar, hanya menjawab akan dikoordinasikan terlebih dulu. (apr/fm)



Pos terkait