SAMPIT, RadarSampit.com – Sebuah kapal barang yang mengangkut 480 ton bungkil sawit, dikabarkan tenggelam di sekitar perairan muara Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kamis (4/8) lalu. Kapal bernama Cinta Mulia I itu karam akibat dihantam ombak besar saat berlabuh di wilayah Perairan Muara Sampit. Empat anak buah kapal (ABK) dan nakhodanya berhasil selamat.
Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Sidrotul Muntaha mengatakan, kapal yang dinakhodai Syamsul Atif tujuan Sampit – Semarang itu tenggelam pada pukul 07.00 WIB pagi kemarin, setelah berlabuh di sekitar muara DAS Mentaya selama lima hari.
”Jam 07.00 WIB, nakhoda mengetahui kalau lambung kapal dimasuki air secara pelahan-lahan. Hingga pukul 10.00 WIB, kapal tenggelam secara utuh,” kata Sidrotul kepada Radar Sampit.
Dia menuturkan, sebelum tenggelam, KLM Cinta Mulia I bertolak dari pelabuhan rakyat i Kecamatan Mentawa Baru Ketapang sejak Jumat (29/7) menuju Semarang. Namun, saat tiba di muara Sungai Mentaya, kapal dihantam ombak. Nakhoda kapal memutuskan untuk menurunkan jangkar, berlabuh di daerah tersebut.
”Semenjak berlabuh, kapal bermuatan bungkil sawit itu terombang-ambing selama berhari-hari. Hingga memasuki hari ke-5, nakhoda mengecek dan melihat kapal hendak tenggelam,” ujarnya.
Melihat kejadian itu, Syamsul Arif memerintahkan seluruh ABK-nya agar meninggalkan kapal. Para nelayan yang melintas langsung memberikan pertolongan.
”Seluruh ABK dan nakhoda berhasil selamat atas pertolongan para nelayan itu tadi,” ujarnya.
KSOP Kelas II Sampit rencananya akan berkoordinasi dengan pihak agen untuk mengangkat kembali KLM Cinta Mulia I untuk mendalami peristiwa tersebut.
”Yang pasti masih kami dalami, terutama mencari tahu apa yang menyebabkan KLM Cinta Mulia I tenggelam. Jika ada perkembangan lebih lanjut, pasti akan kami sampaikan,” ujarnya.
Sementara itu, pihak agen menduga penyebab tenggelamnya kapal karena pompa air di kapal kurang diperhatikan, sehingga tidak berfungsi ketika kemasukan air. (sir/ign)
