sekolah adiwiyata

DLH Kotim Bakal Berikan Pendampingan Sekolah Adiwiyata

SAMPIT, radarsampit.com – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kotawaringin Timur akan terus memberikan pembinaan dan pendampingan kepada sekolah di tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) untuk menciptakan suasana sekolah yang bersih dan nyaman agar terwujudnya sekolah adiwiyata.

Adiwiyata merupakan program Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang dilaksanakan sejak 2006 hingga sekarang. Untuk mewujudkan sekolah adiwiyata, setiap satuan pendidikan mengacu pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2013 tentang pedoman pelaksanaan program adiwiyata.

Tahun 2022 lalu, predikat sekolah adiwiyata diberikan kepada sekolah yang berhasil menerapkan sekolah yang peduli menjaga kebersihan lingkungan. Di tingkat kabupaten, DLH Kotim mengusulkan 13 sekolah tingkat kabupaten dan hanya 11 sekolah yang mendapatkan gelar sekolah adiwiyata dari Bupati Kotim.

Di tingkat provinsi, terdapat 11 sekolah asal Kotim yang mendapatkan gelar sekolah adiwiyata dan di tingkat nasional ada 11 sekolah yang diusulkan melaksanakan program adiwiyata.   Dari 11 sekolah terdapat 6 sekolah yang menerima piala penghargaan adiwiyata, diantaranya SDS Anwar Karim VI, SMPN 3 Sampit, SMPS Hamparan 2 Kotim, SMPS 1 Bumitama Antang Kalang, SDS Bumitama SBHE dan SD Eka Tjipta Sapiri. Penghargaan ini disampaikan dalam Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Nomor SK.1176/MENLHK/P2SDM/SDM.2/2022 tentang penetapan sekolah adiwiyata nasional tahun 2022 yang ditandatangani Menteri LHK Siti Nurbaya pada 24 November 2022.

Penyerahan piala penghargaan sekolah adiwiyata tingkat nasional sudah diberikan secara online dalam rangkaian Talk Show Succes Story Inovasi Penerapan Perilaku Ramah Lingkungan Hidup yang digelar Kemen LHK dan Kemendikbudristek secara online 1 Desember 2022 dan diserahkan secara simbolis oleh Wakil Bupati Kotim Irawati.

“Ini pencapaian yang luar biasa untuk sekolah di Kotim yang berhasil mendapatkan gelar sekolah adiwiyata dan piala adiwiyata tingkat nasional. Enam sekolah ini mampu membuktikan ratusan sekolah lain yang juga mengikuti program adiwiyata. Dan, untuk 11 sekolah yang lolos mendapatkan gelar sekolah adiwiyata tingkat provinsi masih belum diserahkan,” kata Machmoer, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kotim, Senin (13/2).

Selain itu, peraihan gelar sekolah adiwiyata mandiri juga berhasil diperoleh sekolah asal Kotim yaitu MTSN 1 Sampit. “Piagam penghargaan diserahkan langsung oleh Alue Dohong Wamen LHK kepada MTSN 1 Sampit Desember 2022 lalu,” ujarnya,

Machmoer mengatakan sekolah yang berhasil mendapatkan gelar sekolah adiwiyata sudah menerapkan pencapaian dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah, sanitasi, saluran drainase, penanaman pohon, pemeliharaan pohon dan melakukan penghematan dan konservasi air dan energi serta melakukan inovasi dalam menerapkan perilaku ramah lingkungan hidup.

“Sekolah yang diusulkan di tingkat kabupaten, provinsi dan tingkat nasional ini sudah kami berikan pembinaan dan penampingan dan sudah dilakukan penilaian oleh Tim KLHK. Di tahun ini, DLH Kotim akan mempersiapkan sekolah-sekolah lain yang siap menerapkan dan mewujudkan sekolah adiwiyata,” katanya.

Penyuluh Lingkungan Hidup Ahli Madya Sri Fatmawati menambahkan, gerakan perilaku hidup bersih di sekolah (PLHBS) dilaksanakan secara kolektif oleh sekolah sekolah tingkat SD, SMP, SMA secara sukarela, dengan penuh kesadaran danb berkelanjutan.

“Penilaian sekolah adiwiyata dilaksanakan setiap dua tahun sekali di tingkat provinsi dan empat tahun sekali di tingkat nasional. Sekolah yang tahun 2022 sudah menerima penghargaan dapat mengikuti program adiwiyata dua tahun lagi di tingkat provinsi dan enam tahun lagi di tingkat nasional. Kebijakan ini dapat memberikan peluang dan kesempatan bagi sekolah lain yang belum mendapatkan gelar sekolah adiwiyata bisa berpotensi mendapatkan penghargaan dengan syarat kriteria dan pencapaian yang sudah diterapkan oleh warga sekolah,” tandasnya. (hgn/yit)