DUH!!! Tahun Ini Program Seragam Gratis Dihentikan

Tak Ada Anggaran Pengadaan di APBD 2022

seragam gratis
SERAGAM GRATIS: Sejumlah siswa baru menerima seragram gratis beberapa waktu lalu. Tahun ini Pemkab Kobar menghentikan program tersebut karena ketiadaan anggaran. (DOK.RADAR PANGKALAN BUN)

PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Program seragam gratis yang telah berjalan beberapa tahun di Kabupaten Kotawaringin Barat tampaknya akan terhenti tahun 2022 ini. Meskipun banyak orang tua sangat mengharapkan program tersebut terus berkesinambungan.

Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar (SD) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kobar Muhammad Alamsyah mengatakan bahwa program seragam gratis ini mulai berjalan sejak tahun 2018 lalu.

“Program tersebut berlanjut hingga tahun 2021. Sedangkan di tahun 2022 ini tak berlanjut,” kata Muhammad Alamsyah.

Menurutnya pembahasan program anggaran tahun 2022 ini dibahas tahun 2021 lalu. Pada saat itu pagu anggaran di Disdikbud Kobar memang berkurang, karena untuk penanganan Covid-19.

“Sebenarnya kalau dinas menginginkan tetap ada seragam gratis. Tapi pagu anggaran Dikbud Kobar berkurang, jadi kita utamakan yang lebih prioritas,” katanya.

Pada tahun 2021 lalu, pandemi Covid-19 memang meningkat drastis. Sehingga pemerintah daerah juga memprioritaskan penanganannya.

Ia lantas menjelaskan bahwa untuk tahun 2021 lalu penerima manfaat seragam gratis ini baru pelajar tingkat SD sekitar 5. 134 orang. Dengan jumlah anggaranya Rp 3 miliar.

Baca Juga :  Kalteng Expo Jadi Momentum Tarik Investasi, Pamerkan Keunggulan Daerah

“Sementara tahun ini tidak ada segaram gratis karena tidak anggarannya. Begitu juga seragam gratis untuk SMP yang anggarannya tak beda jauh dengan SD,” ungkapnya.

Seperti diketahui bahwa setiap pelajar penerima manfaat program seragam gratis ini mendapatkan tiga stel seragam, untuk SD seragam nasional merah putih, pramuka, dan batik lokal. Begitu juga dengan seragam SMP yakni seragam nasional putih biru, pramuka, dan batik lokal.

Sementara itu Santi, salah seorang warga Kelurahan Baru yang berprofesi sebagai pedagang gorengan ini mengharapkan agar seragam gratis ini dilanjutkan kembali.

“Kita harap seragam gratis dilanjutkan lagi. Kami pedagang gorengan kecil ini hasilnya tak seberapa. Seragam gratis ini tak bisa ditebus dengan Rp 100 – 200 ribu untuk tiga stel. Bisa jauh lebih mahal lagi,” bebernya. (rin/sla) 

 



Pos terkait