Empat Napi Kabur dari Lapas, Panjat Tembok Berduri Setinggi Lima Meter

napi kabur
NAPI KABUR: Kepala Lapas Kelas IIA Palangka Raya Chandran Lestyono menunjukkan salah satu foto napi yang kabur. (DODI/RADAR SAMPIT)

PALANGKA RAYA, radarsampit.com – Empat narapidana Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Palangka Raya melarikan diri dengan cara memanjat tembok, Jumat (3/3) pukul 23.00 WIB. Hingga Sabtu pukul 14.40 WIB, keempatnya masih dalam pencarian aparat gabungan dari kepolisian, Lapas, dan TNI.

Empat napi yang kabur itu adalah Pancareno Rama Kencana Adiwardana Marry Yuandi, Jihat Aji Nurmako,Prihartono, dan Abdul Rahman.  Mereka berhasil kabur diduga lantaran kelengahan personel jaga saat malam hari dan terjadi hujan.

Bacaan Lainnya
Pasang Iklan

Dua dari empat napi yang melarikan diri merupakan napi kasus pembunuhan, yakni Pancareno dan Prihantono. Sedangkan sisanya  merupakan napi kasus pencurian dengan pemberatan dan satu pelecehan seksual.

Pancareno dipidana sesuai pasal 340 KUHP yang masa hukumannya masih tersisa delapan tahun penjara. Pancareno merupakan pria kelahiran tahun 2004 yang beralamat di Kecamatan Dusun Selatan Kabupaten Barito Selatan.

Sedangkan Prihartono dipidana sesuai pasar 339 yang masa hukumannya masih tersisa 15 tahun. Pria kelahiran tahun 1979 ini berasal dar Tasikmalaya, Jawa Barat.  Empat napi yang berbeda ruang sel tersebut memanjat tembok  berduri setinggi lima meter menggunakan kain.

Baca Juga :  Waspadai Kelakuan Warga Binaan, Petugas Pengaman Razia Lapas Sukamara

Kepala Lapas Kelas IIA Palangka Raya Chandran Lestyono mengatakan, empat narapidana melarikan diri dengan memanjat tembok Lapas Palangka Raya. Pihaknya masih melakukan pendalaman bagaimana bisa empat napi itu melarikan diri, padahal ada penjagaan ketat dari petugas.

“Kami masih menelusuri kenapa bisa.Pokoknya kami dalami menggunakan alat apa dan juga menyatakan bahwa CCTV di Lapas ada keterbatasan, kondisi malam dan hujan. Dan diketahui pukul 22.30 WIB,” sebut Chandran  didampingi Kepala Keamanan Lapas Tigor dan Kasat Sabhara AKP Gattot Sisworo.

Ia juga meluruskan adanya informasi bahwa salah satu napi yang melarikan diri tersebut  membawa senjata tajam. Sebab di Lapas Palangka Raya sangat steril dari yang namanya senjata tajam atau benda-benda terlarang bisa masuk.

“Selama mereka di dalam, semua steril, tidak ada yang namanya senjata tajam,” tegasnya.



Pos terkait