Gaji Tak Sesuai, Pekerja Kebun Ini Pilih Kabur

Terjang Hutan Lamandau Timukan Lemas Di Pinggir Sungai

Gaji Tak Sesuai Pekerja Kebun Ini Pilih Kabur
TERLANTAR: Bayu Sigit Nugroho (24) ditemukan warga yang sedang mencari ikan di tepi Sungai Kadipi, Kelurahan Baru, Kecamatan Arsel, Kabupaten Kobar, Sabtu (8/1). (IST/RADAR PANGKALAN BUN)

PANGKALAN BUN – Seorang pemuda perantauan yang bekerja di perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Lamandau ini nekat kabur dari tempatnya bekerja. Hal itu dilakukannya karena menganggap gaji yang diterimanya tak sesuai dengan pekerjaan.

Pemuda yang diketahui bernama Bayu Sigit Nugroho (24) asal Mangunan, Desa Krajan, Kecamatan Kali Kotes, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah ini ditemukan dalam keadaan lemah oleh warga yang sedang mencari ikan di tepian Sungai Kadipi, Kelurahan Baru, Kecamatan Arut Selatan, Sabtu (8/1).

Saat ditanyai, awalnya Bayu mengaku terpisah dari rekan-rekannya saat berburu dan tersesat dalam hutan selama tiga hari, sampai ia ditemukan berada di tepi sungai tersebut.

Oleh warga ia dibawa menggunakan perahu getek ke Kelurahan Baru dan diberikan makan dan minum. Kemudian warga perlahan-lahan menanyai siapa sesungguhnya pemuda ini dan mengapa sampai berada di tepi Sungai Kadipi, padahal di belakang sungai tersebut merupakan hutan.

Semula warga merasa curiga karena Bayu membawa dua buah handphone, namun handphone yang dibawanya ia tidak bisa dibuka. Padahal warga berharap alat komunikasi tersebut dapat menghubungkan dengan pihak keluarganya.,Anehnya lagi kedua handphone yang dibawanya tidak ada kartunya dan satu lagi masih lengkap dengan kotaknya.

Baca Juga :  Imbas Penutupan Angkutan Laut, Harga Cabai di Kobar Bakal Meroket

Kepada warga, pemuda ini akhirnya mengaku bahwa ia pergi dari mess perusahaan karena selama bekerja gaji yang diterimanya tidak sesuai dengan pekerjaannya dan karena tidak tahu jalan akhirnya ia tersesat dalam hutan selama tiga hari. Ia mengaku membawa bekal roti, karena ia alergi makan ikan dan mie instan.

Selama tiga hari dalam hutan dari Kabupaten Lamandau sampai tembus ke Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kobar ia hanya makan bekal roti yang dibawanya. “Ya aneh saja, handphone ada dua tapi tidak ada kartunya dan satu handphone masih ada kotaknya,” kata Anjang Rudi Solam kepada radar pangkalan bun.

Atas inisiatif warga, kemudian pemuda ini dibawa ke Dinas Sosial Kabupaten Kobar oleh salah seorang anggota PMI Kabupaten Kobar. Dan rencananya akan dipulangkan ke daerah asalnya di Pulau Jawa.



Pos terkait