Gara-gara Ini Warga Sampit Masih Lama ”Dihajar” Tiket Pesawat Mahal

ilustrasi landasan pacu bandara
Ilustrasi. (M Faisal/Radar Sampit)

SAMPIT, radarsampit.com – Harapan masyarakat pengguna transportasi udara di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menikmati harga tiket pesawat yang lebih murah harus tertunda lebih lama. Pasalnya, perpanjangan landasan pacu Bandara Haji Asan Sampit tak bisa dilakukan tahun ini.

Bupati Kotim Halikinnor mengatakan, perpanjangan landasan pacu (runway) Bandara Haji Asan Sampit tak dianggarkan pemerintah pusat. Upaya itu sebelumnya dinilai bisa mengatasi masalah mahalnya tiket penerbangan di Sampit, karena maskapai lain bisa lebih banyak masuk, sehingga akan ada persaingan harga.

Bacaan Lainnya

”Saya sudah bertemu Kemenhub. Ternyata tahun 2023 tidak dianggarkan untuk perluasan landasan pacu. Sehingga, bagaimana caranya ini akan saya upayakan pembangunannya tahun 2024,” kata Halikinnor, Selasa (21/3).

Perluasan landasan pacu Bandara Haji Asan Sampit diperkirakan memerlukan anggaran Rp50-60 miliar. Penambahan panjang landasan sekaligus pelebaran itu penting dilakukan agar bisa menyesuaikan dengan sayap pesawat.

”Lebar 30 meter pun sebenarnya tetap bisa mendarat, karena yang paling utama dan penting panjangnya yang ditambah. Pesawat itu tidak bisa langsung direm seperti mobil. Dari atas itu dorongannya kuat sekali, sehingga diperlukan landasan pacu yang cukup panjang,” ujarnya.

Baca Juga :  ASTAGA!!! Parpol di Kotim Catut Nama Warga

Landasan pacu Bandara Haji Asan Sampit saat ini memiliki panjang 2.060 meter dengan lebar 30 meter. Rencananya akan diperluas 500 meter lagi dan lebar akan disesuaikan menjadi 45 meter.

”Waktu saya bertemu dengan Menhub, menurut beliau, bandara di Sampit ditambah 250 meter pun sudah bisa masuk pesawat sekelas Lion, Citilink, dan Garuda untuk mendarat,” ujarnya.

Menurutnya, perpanjangan landasan bandara menjadi prioritas penting untuk segera direalisasikan agar pesawat berbadan besar bisa mendarat. Dengan demikian, harga tiket bisa terkendali karena adanya persaingan harga antarmaskapai.

Halikinnor menuturkan, Bandara Haji Asan Sampit merupakan pintu masuk pariwisata dan jalur masuknya investasi. ”Bandara itu muaranya. Kalau landasan pacu diperpanjang, pesawat seperti Lion Air dengan kursi lebih banyak bisa masuk. Dengan kursi yang banyak, tentu biayanya lebih efisien. Yang ada sekarang, NAM Air kadang bisa dibatalkan. Kami mau berangkat saja bisa ragu karena bisa saja batal,” ujarnya.



Pos terkait