Gawat!!! Oksigen Medis Mulai Langka di Pangkalan Bun

Pemerintah Diminta Antisipasi Permainan Harga

oksigen langka
Ilustrasi tabung oksigen (Dery Ridwansah/ JawaPos.com)

PANGKALAN BUN – Oksigen medis dalam tabung di Pangkalan Bun mulai langka. Tingginya permintaan untuk kebutuhan warga Kobar dan sekitarnya yang menjalani isolasi mandiri diduga menjadi pemicunya. Informasi dihimpun bahwa warga Kabupaten Lamandau dan Sukamara juga mulai berburu oksigen di Kotawaringin Barat. Bahkan ada yang nekat ingin membeli ke rumah sakit.

Namun produksi oksigen di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Imanudin, Pangkalan Bun tidak diperjualbelikan secara bebas maka permintaan mereka tidak dapat dipenuhi. Terlebih oksigen untuk kebutuhan pasien Covid-19 di rumah sakit milik Pemkab Kobar saat ini sedang meningkat dan terbatas.

Bacaan Lainnya

Kepala Pelaksana Harian Satgas Covid-19 Kabupaten Kotawaringin Barat, Tengku Alisyahbana mengakui bahwa beberapa produsen oksigen di Kabupaten Kotawaringin Barat diketahui mengalami kekosongan stok. “Rata-rata kekosongan oksigen medis karena penggunanya bukan masyarakat kita saja, tapi kabupaten tetangga ikut berburu di Kobar juga,” ungkapnya, Rabu (7/7).

Baca Juga :  Komplotan Maling Sawit di Kobar Diringkus Polisi

Untuk itu, lanjutnya, rencananya pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat akan berkoordinasi dengan pihak penyedia oksigen sawasta di wilayahnya, termasuk melakukan upaya pengadaan dari distributor dari Kabupaten Kotawaringin Timur.

Pemerintah daerah juga akan melaksanakan rapat koordinasi dengan mengundang pihak ke tiga termasuk PT Korindo Aria Bima Sari yang diketahui mampu memproduksi oksigen dengan kapasitas besar. “Besok kita rapat satgas membahas oksigen ini dan kami sudah menghubungi agen-agen oksigen serta mengundang PT Korindo, termasuk membahas harga pasaran oksigen akan menjadi bahan analisis,” tegasnya.

Menurutnya pihak ketiga akan didorong untuk ikut berperan serta dalam penanganan Covid-19 yaitu untuk pengadaan oksigen. Ia juga menjelaskan bahwa walaupun PT Korindo mempunyai kemampuan untuk memproduksi oksigen dalam kapasitas besar, tetapi informasinya sejak tahun 2018 Korindo sudah berhenti memproduksi oksigen. “Jadi akan kita dorong untuk memproduksi lagi, sebagai wujud kepedulian perusahaan dalam penanganan Covid-19,” tandasnya.



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *