Terpisah, Kepala Satreskrim Polres Kotim AKP Gede Agus Putra Atmaja membenarkan kejadian tersebut. Kejadian bermula sekitar pukul 02.00 WIB, Selasa (9/8). Korban mengeluhkan sakit kepala dan sempat meminum obat, namun pusing di kepalanya belum sembuh.
”Akibat sakit kepala yang dideritanya, korban melampiaskan amarahnya ke Basir Saputra (suami korban, Red) dan mengusir suaminya dan sempat teriak-teriak,” kata Gede.
Berangkat dari pengalaman serupa, Basir pergi sekitar pukul 05.30 WIB menemui adik korban, Imam Fauzi dan Intan Trisnawati. ”Suami korban memberi tahu ke adik istrinya, bahwa kakaknya marah-marah tidak jelas dan mengusirnya. Sampai kedua adiknya datang, adiknya juga diusir dan pintu rumah dikunci korban,” ujarnya.
Mengetahui korban mengirim foto luka pada bagian perut, Imam mendobrak pintu sampai terbuka dan mendapati korban tergeletak dengan luka robek di perut.
Berdasarkan keterangan suami dan adik korban, Lisnawati kerap melakukan percobaan bunuh diri apabila mengalami depresi. ”Dari keterangan keluarganya, korban kalau ada permasalahan atau sesuatu yang dipikirkan, mudah depresi serta bisa marah-marah sendiri dan sudah pernah beberapa kali melakukan percobaan bunuh diri dengan melukai tangannya. Kalau mengetahui istrinya sudah mulai marah-marah, suami korban langsung menyembunyikan senjata tajam, khawatir terjadi sesuatu yang tidak diinginkan,” tandasnya. (hgn/ign)