Giliran Delang dan Lamandau Dilanda Bencana

banjir lamandau
KEBANJIRAN: Kondisi Jalan Trans Kalimantan menuju Kecamatan Delang sudah mulai bisa dilalui Minggu (9/10) sore. (ISTIMEWA/RADAR SAMPIT)

NANGA BULIK, radarsampit.com – Warga Kabupaten Lamandau yang tinggal di daerah rawan banjir kembali diminta waspada. Pasalnya, bila bulan lalu wilayah Kecamatan Menthobi Raya dan Bulik Timur kebanjiran, kini Kecamatan Delang dan Lamandau yang merasakan bencana serupa.

Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lamandau telah memantau kawasan itu sejak pertama laporan banjir masuk pada Sabtu (8/10).

Bacaan Lainnya

Hasil pemantauan banjir pascahujan deras di Kecamatan Delang dan Kecamatan Lamandau didapati  sejumlah desa di dua kecamatan tersebut mulai kebanjiran akibat luapan sungai

”Tim TRC kami telah memantau banjir setelah hujan. Untuk Kecamatan Delang di Desa Sepoyu, sedangkan di Kecamatan Lamandau di Desa Tanjung Beringin, Cuhai, dan Sungai Tuat,” beber Plt Kepala Pelaksana BPBD, Ray Paskan.

Hasil pantauan kemarin malam di Desa Sepoyu, air sempat merendam jalan di wilayah desa tersebut, namun tidak ada rumah warga yang terendam. Kondisi air terkini bertambah naik.

Baca Juga :  Dahsyatnya Terjangan Banjir, Proyek Wisata sampai Porak-poranda

Kemudian di Desa Cuhai, air sempat merendam jalan desa, ada satu rumah warga yang terendam dan satu rumah terdampak. Kondisi air terikini juga bertambah naik.

Lalu, di Desa Tanjung Beringin, air sempat merendam jalan desa, ada tujuh rumah warga yang terendam. Kondisi air terkini bertambah naik dan jalan lintas kalimantan tidak bisa dilewati kendaraan roda dua maupun roda empat, ketinggian air sekitar 60 cm.

Hal yang sama terjadi di Desa Sungai Tuat, air juga sempat merendam jalan di desa, namun tidak ada rumah warga yang terendam.

”Tapi, karena sore kemarin hujan deras masih berlangsung, maka kondisi air masih bertambah naik,” ungkapnya.

Namun, biasanya banjir di wilayah hulu berlangsung cukup singkat. Jika hujan sudah reda, tidak sampai sehari bisa surut. Yang patut lebih waspada adalah warga di daerah hilir sungai yang akan menerima limpahan banjir tersebut.

Kondisi tinggi muka air DAS Lamandau pada lokasi pantau Dermaga Batu Bisa Nanga Bulik juga terus meningkat. Jika pada Sabtu pagi ketinggian air pada 678 cm, maka Minggu (9/10) siang kemarin sudah mencapai 688 cm sehingga berstatus siaga darurat. (mex/sla)



Pos terkait