PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Warga Desa Natai Baru, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat dibuat panik dengan kobaran api yang membakar areal bekas persawahan di desa setempat.
Api terbagi menjadi dua titik yaitu di sisi kanan dan kiri jalan poros desa, hal itu membuat akses transportasi menjadi tersendat, warga tidak berani melintas mengingat kepulan asap tebal mengganggu jarak pandang.
BPBD Kobar mengerahkan tiga unit water suplai, namun mengingat api sudah meluas water suplai sudah tidak mampu lagi menjangkau titik api, mesin portabel dan jet shooter menjadi sarana andalan satgas Karhutla.
Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Barat M Nasir yang berada di lokasi kebakaran hutan dan lahan menceritakan, lokasi kebakaran merupakan areal bekas persawahan masyarakat yang sudah ditumbuhi semak belukar dan ilalang yang mengering.
“Sulit dipadamkan, api sudah meluas, apalagi vegetasinya adalah media yang mudah terbakar,” ujarnya, Senin (2/1).
Tak hanya itu mereka juga kesulitan mendapat sumber air, untuk itu mereka mengandalkan mesin pemadam portabel dan menggunakan selang yang disambung hingga beberapa rol sampai mendekati titik api.
Diungkapkannya kebakaran hutan yang terjadi sejak siang hari itu telah menghanguskan kawasan seluas 20 hektare dan kemungkinan luasannya bertambah.
Tim hingga saat ini masih berjibaku memadamkan api, unsur yang terlibat BPBD Kobar, Manggala Agni, Balakar Huma Singgah Itah dan Balakar Manggala Yudha, TNI dan Polri.
Sementara itu, kebakaran hutan dan lahan juga terjadi diwilayah perkotaan ditengah permukiman padat penduduk di Jalan Arut, Gang Bengkirai Muda I, RT 26, Kelurahan Baru.
Warga yang mengetahui berupaya melakukan penanganan namun api terus membesar, hingga BPBD Kobar turun tangan dan api dapat dipadamkan.
Vegetasi yang terbakar merupakan ilalang dan semak di sebuah lahan kosong yang dikelilingi rumah-rumah penduduk.
“Sudah aman, kemudian tim bergeser ke lokasi di Desa Natai Baru, untuk penanganan selanjutnya,” imbuh Kabid Logistik dan Kedaruratan BPBD Kobar Martogi Sialagan.
