Demikian pula pada parameter zat padat tersuspensi, menunjukkan hasil 78 mg per liter dari ambang batas tertinggi sebesar 250 mg per liter. Sementara kadar minyak dan lemak menunjukkan hasil kurang dari 1,8 mg per liter dan masih jauh dari ambang batas tertinggi, yakni sebesar 25 mg per liter.
Untuk hasil pengujian nitrogen, total menunjukkan hasil 2, masih jauh dari batas ambang tertinggi sebesar 50 mg per liter. ”Metode pengujian ini dilakukan dengan mengacu pada Permen Lingkungan Hidup Nomor 5 tahun 2014. Dari uji lab yang dilakukan terhadap sampel air Sungai Mentaya yang tercemar ini, menunjukkan hasil yang masih sangat jauh dari nilai batas ambang tertinggi,” katanya.
Sebelumnya, insiden tercecernya minyak sawit mentah itu terjadi pada Jumat (6/8) lalu saat proses pemuatan CPO masih dilakukan. Tumpahan CPO yang tercecer sebanyak 50 kg dan sudah dibersihkan pihak terkait.
Tumpahan CPO akibat keretakan pada kapal tongkang TK Kapuas Jaya O1 yang berisi muatan CPO milik PT Agro Indomas. Rencananya, kapal itu akan memuat sebanyak 3.200 MT. Namun, belum sampai loading muatan selesai, pihak terkait langsung menyadari adanya rembesan minyak yang keluar dari Palka 5. Proses muat akhirnya dihentikan dan muatan dipindahkan ke kapal lainnya. (hgn/ign)