SAMPIT – Warga Kelurahan Mentawa Baru Hilir, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), dihebohkan kasus pencabulan anak di bawah umur. Warga langsung berkumpul untuk mengamankan pelakunya, IR (22), yang tak lain adalah tetangga korban.
Sebelum pencabulan itu terjadi, mertua IR mendatangi kediaman korban untuk mengajaknya bermalam di rumahnya, pukul 19.00 WIB malam. Saat itu, mertua IR meminta agar korban menemani di rumahnya. Permintaan itu pun dikabulkan oleh ibu korban.
Pada malam itu juga, IR tiba di rumah mertuanya. IR mencabuli bocah enam tahun itu saat tertidur. Korban pun terbangun dan meminta diantar pulang pukul 00.00 WIB malam.
Sesampai di rumah, korban menceritakan yang dialaminya di rumah mertua IR hingga mengalami kesakitan pada bagian kemaluannya. Mendengar ucapan anaknya, ibu korban terkejut. Dia langsung mengabari suaminya.
“Kalau dari pengakuannya, pelaku mencabuli saat anak saya sedang tidur. Dan untungnya, saat itu anak saya langsung bangun dan langsung meminta pulang ke rumah,” kata ibu korban.
Keesokan harinya, kedua orang tua korban berinisiatif mendatangi kediaman mertua IR. Di sana, mereka bertemu langsung dengan IR. Saat itu IR tidak mengaku telah mencabuli korban. Bahkan, mertua IR sempat tidak percaya dengan pernyataan ibu korban. Mertua IR justru membela menantunya.
”Akhirnya kami memutuskan melaporkan kejadian itu kepada Ketua RT setempat. Akhirnya, warga pun berkumpul di depan rumah Ketua RT, kemudian mengamankan pelaku,” ucapnya.
”Dari hasil visum di rumah sakit, kemaluan anak saya mengalami luka sampai 2 centimeter. Diduga, saat itu pelaku memasuki jari tangannya ke kemaluan anak saya,” bebernya.
Dalam kasus pencabulan anak di bawah umur ini juga menjadi perhatian dari pihak Lembaga Swadaya Masyarakat Khusus Perlindungan Perempuan dan Anak Lentera Kartini Kabupaten Kotim.
Ketua Lentera Kartini Kabupaten Kotim Forisni Aprilista beserta rombongan mendatangi tempat kediaman korban untuk memberikan pendampingan, Selasa (22/3) pagi.
