ISPA Ancam Kesehatan Warga Kobar

ispa
ilustrasi ispa

PANGKALAN BUN, RadarSampit.com – Memasuki hari ketiga kebakaran hutan dan lahan di KM 12 Jalan Achmad Shaleh, ruas Pangkalan Bun – Kotawaringin Lama (Kolam) membuat kota Pangkalan Bun diselimuti kabut asap tipis pada Senin (1/3). Beruntung hujan sempat turun dan mengurangi efek asap pada sore hari.

Pantauan di lapangan bau asap sudah tercium hingga radius puluhan kilometer. Hal ini dibuktikan dengan keluhan masyarakat di Kelurahan Madurejo, Kecamatan Arut Selatan yang mengaku mencium aroma terbakar.

Bacaan Lainnya

Bahkan sejak pagi hari, dua kelurahan di Kecamatan Arsel, yakni Raja Seberang dan Mendawai Seberang hingga pukul 16.50 WIB ini masih diselimuti kabut asap tipis.

Warga khawatir asap karhutla bisa meningkatkan risiko Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) di tengah pandemi Covid-19. Kondisi ini dikhawatirkan bisa mengancam kesehatan masyarakat Kotawaringin Barat terutama di kawasan Kota Pangkalan Bun.

Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Barat Jhonfery Sidabalok menyampaikan bahwa Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) bisa juga diderita oleh terkonfirmasi Covid-19, maka serangan gejala paru-parunya mungkin saja lebih berat.

Baca Juga :  Ketinggian Banjir Naik Turun, Warga Dibuat Bingung

“Kalau yang terpapar ISPA dikatakan semakin rentan terhadap Covid-19 rasanya kurang pas, karena kalau rentan terhadap Covid-19 artinya comorbidnya lain ISPA,” terangnya, Senin (1/3).

Ia menegaskan bahwa ISPA bisa menyerang semua usia, terutama bayi dan lanjut usia yang mulai menurun kondisi kesehatannya. “Masyarakat yang beraktivitas di luar rumah diimbau tetap menggunakan masker ketika terjadi kabut asap,” katanya.

Selain itu masyarakat diimbau untuk memperbanyak minum air putih dan memperbaiki gizi dan makanan sebagai bentuk pencegahan dan pertahanan tubuh di masa-masa sekarang.

Sementara itu pantauan konsentrasi PM10 di alat pemantau kualitas udara Stasiun Meteorologi (Stamet) Iskandar, kualitas udara Kota Pangkalan Bun sempat masuk kategori sangat tidak sehat dengan 378 mikrogram/m3 sekitar pukul 11.15 WIB, kemudian turun menjadi tidak sehat dengan 333.94 mikrogram/m3 pada pukul 12.22 WIB. Kemudian kualitas udara kembali membaik di posisi sedang dengan 69.96 mikrogram/m3 pada pukul 19.00 WIB. (tyo/sla)

 



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *