Jalan Dalam Kota Rusak, Desak Perketat Pengawasan Truk

truk melintas dalam kota
PERLU PENGAWASAN: Truk yang melintas dalam Kota Sampit, beberapa waktu lalu. (DOK.RADO/RADAR SAMPIT)

SAMPIT, RadarSampit.com – Komisi IV DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mendesak pihak terkait kembali melakukan pengawasan terhadap angkutan yang melintas di jalanan Kota Sampit. Raksasa jalanan tersebut leluasa masuk kota.

Akibatnya, Jalan HM Arsyad dan Kapten Mulyono yang belum genap setahun diperbaiki sudah mulai rusak. Aspalnya mulai tergulung di sejumlah titik.

Bacaan Lainnya
Pasang Iklan

”Saya sepakat truk dalam Kota Sampit ini dibatasi dulu. Diatur masuk keluarnya. Yang pertama saya menekankan agar jam lalu lintas anak sekolah berangkat dan pulang, tolong truk besar CPO jangan diizinkan,” kata Khozaini, anggota Komisi IV DPRD Kotim, kemarin (18/7).

Khozaini menuturkan, keluhan itu cukup beralasan, karena lintasan truk tersebut, yakni dari Sudirman memasuki Kapten Mulyono, kemudian turun di Jalan Pelita dan menyusur Jalan HM Arsyad. Ketika pagi dan jam pulang sekolah ruas itu merupakan jalan utama menuju sekolah.

Baca Juga :  Perusahaan Lamban Setor Dana Patungan

Ada beberapa sekolah yang dilintasi, yakni SMK Bhakti Mulya, SMA PGRI,  MTSN 1 Sampit, MAN Sampit, SMAN 2 Sampit, SMKN 2 Sampit.

”Ini jalur anak sekolah berangkat. Kalau yang lewat truk muatan 16 ton, rawan sekali masuk kolong truk. Apalagi untuk yang naik sepeda, pokoknya ngeri sekali,” katanya.

Khozaini mendesak agar regulasi pengaturan jam melintas harusnya diberlakukan di dalam Kota Sampit. Apalagi beberapa kali sudah kejadian melibatkan truk besar sangat riskan dan membahayakan nyawa pengguna jalan lainnya.

”Kalau malam silakan mereka operasional melintas sampai jam subuh, tapi kalau jam-jam anak sekolah, kami harap ada keputusan yang lebih berpihak kepada pengendara dan masyarakat pengguna jalan lainnya. Kita harus menjaga keselamatan masyarakat yang lain tanpa mengabaikan kepentingan dunia usaha,” kata Khozaini.

Perwakilan Satlantas Polres Kotim menyebutkan, persoalan truk melintas dalam Kota Sampit berawal dari tidak fungsionalnya jalan lingkar selatan. Di sisi lain, pertumbuhan kendaraan semakin meningkat sejak awal tahun lalu. Setiap hari hampir dua ribu kendaraan yang melintas di dalam Kota Sampit.



Pos terkait