Jangan Merusak Ikon Kebanggaan Kotim

terowongan nur mentaya

SAMPIT, RadarSampit.com – Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor meminta masyarakat turut menjaga dan memelihara fasilitas publik, termasuk penerangan jalan umum (PJU) Terowongan Nur Mentaya di Jalan Tjilik Riwut yang merupakan ikon baru Kotim.

Halikinnor mengatakan, pembangunan Terowongan Nur Mentaya beserta fasilitasnya dibiayai dari pajak yang telah dihimpun dari masyarakat. Untuk itu dirinya meminta masyarakat juga mempunyai rasa memiliki dengan memelihara fasilitas tersebut.

Bacaan Lainnya

“Fasilitas ini bukan milik pemerintah, ini milik masyarakat. Jadi saya minta masyarakat turut menjaga fasilitas yang ada saat ini,” ujarnya.

Halikinnor mengaku mendapatkan laporan adanya ornamen yang hilang. Dirinya sangat menyayangkan aksi perusakan ornamen di kawasan tersebut.

“Sangat disayangkan sekali, fasilitas ikon baru kebanggaan Kotim ini harusnya kita jaga bersamasama,” tuturnya.

Tidak hanya ornamen, sejumlah pot yang baru saja disediakan juga ditemukan pecah, diduga dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Perusakan yang terjadi di ikon baru Kotim itu tentu saja membuat orang nomor satu di Kotim itu kecewa. Apalagi Terowongan Nur Mentaya yang saat ini menjadi destinasi baru keluarga belum genap satu bulan difungsikan.

Baca Juga :  Asyik Main Judi, Tak Sadar ketika Didatangi Polisi

Dibangunnya PJU Terowongan Nur Mentaya menarik minat masyarakat untuk berkunjung ke lokasi yang saat ini menjadi terang benderang. Setiap malam kawasan itu tidak pernah sepi dari pengunjung. Seiring dengan meningkatnya kunjungan, banyak pula pedang dadakan yang berjualan di kawasan tersebut. Sayangnya hal itu tidak dibarengi dengan kesadaran masyarakat ataupun pedagang untuk menjaga kawasan tersebut untuk tetap bersih.

Karena itulah Halikinnor meminta pedagang yang berjualan di sekitar Terowongan Nur Mentaya untuk menyediakan tempat sampah. Begitupula dengan masyarakat diminta meningkatkan kesadaran kebersihan lingkungan di kawasan itu, agar sampah tidak berserakan di sepanjang Terowongan Nur Mentaya.

“Tidak perlu menunggu petugas kebersihan, sediakan tempat sampah, kalau sudah penuh tinggal dibuang. Kita sama-sama menjaga, karena petugas kebersihan juga terbatas. Dengan kesadaran ini tentu akan sangat membantu untuk menjaga lingkungan tetap bersih,” tandasnya. (yn/yit)



Pos terkait