Jurnalis Wajib Taati Kode Etik, Dorong Diskominfo Data Media

pwi
Lambang PWI.

SAMPIT, radarsampit.com – Profesi jurnalis salah satu profesi mulia yang dapat membantu masyarakat menerima informasi yang akurat, jelas, dan memiliki nilai manfaat. Jurnalis dituntut menjalankan dan mematuhi kode etik jurnalisik (KEJ) selama bertugas.

Hal itu disampaikan anggota Dewan Kehormatan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Kalteng Ruslan Abdul Gani. ”Sebagai seorang jurnalis, penting dan wajib hukumnya mematuhi kode etik jurnalistik. Jaga sikap sopan santun dan perilaku di manapun bertugas dan berinteraksi dengan narasumber ataupun masyarakat,” kata Abdul Gani, Kamis (22/12).

Bacaan Lainnya
Pasang Iklan

Dia mengimbau jurnalis, khususnya yang tergabung di bawah PWI untuk selalu menaati kode etik jurnalistik, peraturan dasar peraturan rumah tangga (PDPRT) PWI, dan UU Pers Nomor 40 Tahun 1999.

”Saya mengimbau semua insan pers agar kode etik jurnalistik dipatuhi. Sebagai seorang jurnalis pada dasarnya harus memiliki tanggung jawab atas apa yang ditulis dan dipublikasikan kepada pembaca,” ujarnya.

Baca Juga :  Ngaku-ngaku Intel TNI, Pemuda Lamandau Ini Tipu Belasan Orang

Pada perjalanannya, lanjutnya, profesi jurnalis menuntut untuk bersikap profesional dengan menyajikan berita yang benar dan terpercaya. Namun, ada kalanya pemberitaan yang bersifat negatif dan menyinggung salah satu pihak dan sensitif menuai kecaman dan komplain dari pihak yang bersangkutan.

”Bekerja sebagai jurnalis itu tidak pilah-pilih. Berita bagus, berita buruk tidak ada beda. Semua harus ditulis dengan kebenaran yang dibuktikan dengan fakta di lapangan. Terkadang memang tidak semua orang terima dengan apa yang ditulis jurnalis. Apalagi itu bersifat sensitif dengan mengarah pada informasi negatif yang membuat pihak yang bersangkutan tidak nyaman. Karena itu, media dapat dikatakan media harus memiliki kantor tetap yang jelas alamatnya agar dapat memenuhi hak jawab yang merasa terdampak pada suatu pemberitaan yang dibuat jurnalis,” katanya.

Perkembangan teknologi yang kian pesat, lanjutnya, membuat berbagai media daring bermunculan. Ada ribuan media daring yang muncul dan tidak sedikit membuat judul yang tak sesuai, tidak ada kaitannya dengan isi berita. Tujuannya hanya untuk berusaha menunjukkan eksistensinya dan menarik rasa penasaran pengguna internet.



Pos terkait