Keluarga Keren Cegah Stunting

Rangkaian Peringatan Harganas XXVIII Tahun 2021 di Kotawaringin Timur

keluarga keren cegah stunting
Bupati Kotim H Halikinnor, Kapolres Kotim AKBP Abdul Haris Jakin, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalteng Mhd Irzal, Kepala DPPPAPPKB Kotim Ir Hj Ellena Rosie MM, Wakil Ketua DPRD Kotim Rudianur, Ketua TP PKK Kotim Hj. Khairiah Halikinnor, dan Ketua Bhayangkari Kotim Fany Haris Jakin menghadiri pembukaan Pelayanan KB Sejuta Akseptor Serentak dan Hari Keluarga Nasional ke-28 di Desa Lempuyang, Teluk Sampit, Kamis (24/6).

Peringatan Hari Keluarga Nasional XXVIII juga dirangkai dengan penyuluhan pencegahan stunting yang diikuti oleh 50 warga dari Desa Lempuyang dan Desa Ujung Pandaran yang dilaksanakan di Balai Desa Lampuyang. Penyuluhan menghadirkan beberapa narasumber, yakni Ketua Pokja IV TP PKK Kotim dr Yunita Ristianti, Kabid Kesmas Dinkes Kotim Erdiana, Pengelola Program KIA Dinkes Kotim Hairida Anggun, Kasi Bina Ketahanan Keluarga DPPPAPPKB Kotim Dian Nadhira.

”Mengingat situasi yang masih diliputi pandemi, maka kegiatan ini hanya dihadiri peserta terbatas, namun tidak mengirangi makna yang terkandung di dalamnya,” ujar Ellena Rosie.

Pada kesempatan yang sama Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalteng Mhd Irzal mengatakan, semboyan ”dua anak cukup” kini sudah ganti dengan semboyan ”dua anak lebih sehat”. Makna sehat sangat luas, baik sehat secara ekonomi, pendidikan, maupun kesehatan.

Kondisi stunting di Kotim tahun 2019 berada di urutan kedua tertinggi di Kalteng, yakni 39 persen. Karena itu dibutuhkan kerja keras untuk menurunkan angka stunting di Kotim hingga di angka 14 persen. Ada lima locus stunting di Kalteng, yakni Kapuas, Kotim, Bartim, Barsel, dan Gunung Mas.

Baca Juga :  Dishub Kotim Diminta Segera Tertibkan Angkutan Material di Sampit

Mhd Irzal juga mengapresiasi langkah Bupati Kotim yang akan melaunching pencegahan stunting dengan target 14 persen di tahun 2024. Dia berharap target ini bisa tercapai, mengingat masih ada waktu tiga tahun untuk merealisasikannya.

Bupati Kotim Halikinnor saat memberikan sambutan mengatakan, keluarga sebagai soko guru bangsa. Jika semua kondisi keluarga baik, maka negara akan ikut maju.

”Saya menyambut baik dan mendukung kegiatan pelayanan KB serentak ini. Dengan ber-KB, jarak kelahiran anak dapat diatur, menekan angka kematian ibu dan bayi, mengontrol pertumbuhan penduduk. Kita tahu penduduk terus bertambah, sedangkan jumlah lahan tetap, sehingga pertumbuhan penduduk harus dikendalikan melalui program KB,” ujar Halikinnor.

Menurutnya, keluarga berencana tidak hanya dimaknai sebagai upaya pengendalian kelahiran semata, akan tetapi juga membangun kesadaran setiap keluarga agar memiliki dukungan sosial budaya, ekonomi, pendidikan, dan kesehatan yang memadai agar kehidupan keluarga menjadi sejahtera. Pribadi yang tangguh berasal dari keluarga yang sejahtera dan bahagia.



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *