Keluarga Korban Bullying Enggan Berdamai

Bullying,Dinas Pendidikan Kota Palangkaraya
ilustrasi

PALANGKA RAYA, RadarSampit.com-Penanganan dugaan bullying atau perundungan yang menimpa seorang murid kelas III pada salah satu sekolah unggulan di Kota Palangka Raya, masih berlanjut.

Terbaru, pihak sekolah memanggil beberapa pihak terkait untuk klarifikasi, termasuk orang tua korban. Kesempatan itu juga dihadiri wakil dari Dinas Pendidikan dan Dinas Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk Keluarga berencana (DPPPKBP3APM) Kota Palangka Raya, Senin (27/3).

Bacaan Lainnya

Informasi dihimpun, dalam pertemuan itu, keluarga korban tetap bersikukuh untuk melanjutkan proses hukum dan meminta, Dinas Pendidikan serius untuk menangani masalah ini. Termasuk berharap wali kota agar mengevaluasi kepala sekolah bersangkutan.

Paman Korban Josman mengatakan, kehadiran pihak keluarga sebagai itikad baik, sehingga persoalan tersebut bisa terselesaikan secara baik. “ Sebagaimana diketahui bahwa kasus ini telah kita adukan ke Unit PPA Polresta Palangka Raya. Jadi tinggal mengikuti saja perkembangan penanganannya seperti apa nanti,” tegasnya.

Baca Juga :  Bikin Panik! Tengah Malam Rumah Tanpa Penghuni di Palangkaraya Terbakar

Josman menekankan, keluarga sudah menyerahkan semua ke proses hukum, sehingga biarlah perkara inu berproses sebagaimana mestinya nantinya.”Nanti juga akan ada proses mediasi di Unit PPA Polresta Palangka Raya. Bagaimanapun jalannya akan kita ikuti semua di sana. Kami tetap mengikuti proses mekanisme nantinya seperti apa,” imbuhnya.

Dirinya pun menyayangkan lantaran pihak sekolah korban, tidak ada melakukan permintaan maaf. Justru pihaknya menilai, terkesan melakukan pembelaan dan klarifikasi.

“Pembelaan yang dimaksud ini tidak ada itikad baik juga untuk menangani permasalahan ini. Oleh sebab itu, kami menunggu hasil proses hukumnya nanti seperti apa. Pihak sekolah tadi mengeluarkan pernyataan seperti sebelumnya. Yaitu menganggap kejadian ini hanyalah pertengkaran biasa yang terjadi terhadap sesama anak-anak,” ungkap Josman.

Dilanjutkannya, pihaknya berharap ke depan hal ini adalah kejadian terakhir,  baik di sekolah yang sama ataupun lainnya yang ada di Kota Palangka Raya ini.



Pos terkait