Selain mendukung target emisi karbon, program ini juga dirancang untuk memberdayakan ekonomi masyarakat lokal.
“Melibatkan beberapa kelompok tani dan BUMDes, program ini diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus menciptakan dampak ekonomi positif,” lanjutnya.
Dalam implementasinya, PLN Grup menargetkan penanaman 164.000 bibit Gamal di Desa Rawa Subur pada lahan seluas 80 hektar, dengan melibatkan empat kelompok tani dan satu BUMDes.
Sementara itu, di Desa Buntoi, penanaman sebanyak 36.000 bibit akan dilakukan pada lahan 20 hektar dengan melibatkan tiga kelompok tani.
Sekretaris Daerah Kabupaten Kapuas Drs. Septedy, M.Si., mengapresiasi langkah inovatif PLN ini.
“Kami sangat berterima kasih atas kepercayaan PLN menjadikan daerah ini sebagai lokasi program biomassa. Penanaman pohon ini tidak hanya mendukung kebutuhan bahan bakar PLTU, tetapi juga berdampak positif bagi perekonomian masyarakat setempat,” ujarnya.
Dari sisi akademis, Dr. Renhart Jemi, S.Hut., MP., menyebutkan bahwa pohon Gamal dipilih karena keunggulannya dalam mendukung ekosistem biomassa.
“Gamal memiliki pertumbuhan cepat, tahan terhadap lahan kritis, dan nilai kalori yang tinggi. Semua ini menjadikannya pilihan ideal sebagai bahan baku biomassa,” tuturnya.
Surian, Kepala BUMDes Rawa Subur, juga menyampaikan antusiasme masyarakat terhadap program ini.
“Program ini memberikan harapan baru bagi keberlanjutan lingkungan sekaligus membuka peluang ekonomi yang lebih baik untuk warga kami,” ucapnya.
Kolaborasi antara PLN, pemerintah daerah, akademisi, dan masyarakat ini diharapkan mampu menjadi solusi nyata dalam mendukung transisi energi bersih dan mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Indonesia. (*)