KEREN!!! Kotim Peringkat Pertama Penanganan Stunting di Kalteng

Wabup Kotim Irawati menerima penghargaan peringat pertama penanganan stunting di Provinsi Kalteng
PENGHARGAAN: Wabup Kotim Irawati menerima penghargaan peringat pertama penanganan stunting di Provinsi Kalteng, Kamis (7/7) di Makassar. (IST/RADAR SAMPIT)

SAMPIT, RadarSampit.com – Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) meraih peringkat pertama pada penilaian kinerja delapan aksi konvergensi penurunan stunting untuk lokus di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).

Penghargaan ini diterima langsung Wakil Bupati Kotim Irawati saat mengikuti kegiatan workshop penguatan pelaksanaan percepatan penurunan stunting yang dirangkai dengan pemberian penghargaan atas penilaian kinerja delapan aksi konvergensi penurunan stunting di Regional I bertempat di Eboni Ballroom Hotel Gammara Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (7/7).

Bacaan Lainnya
Pasang Iklan

”Alhamdulillah, Kotim peringkat pertama penanganan stunting untuk lokus di Provinsi Kalteng,” kata Irawati.

Pemberian penghargaan itu dilaksanakan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat. Kegiatan yang digelar pada 6-8 Juli itu dibuka Dirjen Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri, Teguh Setyabudi secara virtual. Disaksikan Plt Gubernur yang juga Sekprov Sulawesi Selatan Abdul Hayat Gani. Diikuti 17 provinsi dan 51 pemerintah kabupaten/kota yang tergabung dalam wilayah regional 1.

Baca Juga :  Karang Taruna Kalteng Terbelah, Ada Apa?

Irawati yang hadir didampingi sejumlah kepala satuan organisasi perangkat daerah (SOPD) di lingkup Pemkab Kotim, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas penghargaan yang diberikan oleh pemerintah pusat atas pemberian penilaian kinerja delapan aksi konvergensi penurunan stunting tingkat regional 1.

”Kotim mendapatkan peringkat pertama dengan penilaian kategori juara 1 inspiratif, juara 1 reflikatif, dan juara 2 inovatif,” sebutnya.

Stunting merupakan permasalahan multidimensional. Pemkab Kotim tetap berkomitmen menurunkan angka stunting di wilayah ini. Oleh karena itu, pihaknya berharap perlunya kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan untuk menangani stunting khususnya di Kabupaten Kotim.

”Pemerintah akan terus berupaya untuk menekan angka kasus stunting di Kotim,” ucapnya.

Stunting merupakan masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang, sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak. Stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya.



Pos terkait