Kisah Perempuan-Perempuan Hebat di Kotim

Kasih Ibu untuk Keluarga dan Bangsa

peringatan hari ibu
Perempuan-Perempuan Hebat di Kotim. (M Faisal/Radar Sampit)

Karier moncer tak membuatnya besar kepala. Meskipun memiliki jabatan mentereng, Irawati tetap menjalankan tugasnya di rumah dengan baik.

”Meski saya menjabat sebagai wabup, saya tetap masak di rumah. Kalau pagi saya tetap menyiapkan sarapan untuk suami dan anak. Begitu pula kalau saya sudah selesai bekerja saya kerjakan yang lain seperti nyuci, ngepel semua saya kerjakan sendiri,” ujarnya.

Bacaan Lainnya
Pasang Iklan

Untuk urusan di rumah, dia sengaja mengurus semua pekerjaan sendiri. Tanpa dibantu asisten rumah tangga. Irawati yang memiliki hobi masak itu mengaku tetap mengerjakan pekerjaan rumah sebagai ibu rumah tangga tanpa mengenyampingkan pelayanan kepada masyarakat.

Meski dirinya seorang perempuan, Irawati cenderung bertingkah tomboi. Menurutnya, hal itu terbentuk dari lingkungan didikan keluarganya, terutama kakak kandungnya Supian Hadi yang mendidiknya tanpa melihat jenis kelamin. Bahkan, saking tomboinya Irawati dulu, dia memilih menempuh pendidikan di Sekolah Teknik Menengah (STM) di Batu Licin, Kalimantan Selatan (Kalsel) jurusan otomotif.

Baca Juga :  Pecandu Narkoba Bisa Ditindak Pidana atau Hanya Rehab, Ini Kriterianya

Itulah yang membuat Irawati mahir mengemudikan mobil sendiri. Ketika bertugas maupun bepergian, Irawati lebih sering menyetir mobil sendiri. Dia juga kerap melakukan olahraga yang kerap dimainkan laki-laki, seperti sepak bola dan mengendarai motor trail.

”Tidak ada kata-kata manja dalam kamus hidup saya. Karena saya memang dididik keras oleh kakak saya yang sudah saya anggap seperti orang tua saya sendiri,” ucapnya.

Menjadi salah satu pemimpin yang berasal dari kalangan perempuan tentu menyiratkan kebanggaan tersendiri baginya. Selain dapat memberikan contoh dan motivasi kepada para kaum perempuan ia juga mengaku pencapaiannya itu diharapkan mampu membuat dirinya berjuang untuk kepentingan para kaum perempuan di wilayah itu.

Ia juga memotivasi kaum perempuan di Kotim untuk terus berkarya tanpa mengesampingkan kodrat sebagai perempuan. Bahkan ia juga memotivasi para perempuan untuk menjadi diri sendiri dengan terus meningkatkan kemampuan dan keahlian yang dimiliki.



Pos terkait