Kisah Plt Direktur RSUD dr Murjani Sampit saat Kecipratan Semburan Pengobatan Tradisional

Tak Memikirkan Bayaran ketika Tugas di Pedalaman

RSUD
PENYINTAS COVID-19: Plt Direktur RSUD dr Murjani Sampit Sutriso saat ditemui Radar Sampit, pekan lalu. (HENY/RADAR SAMPIT)

Tepat 1 Juli 2021, Sutriso menjabat Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSUD dr Murjani Sampit menggantikan Benyamin Kumila. Kepada Radar Sampit, dia membagikan jejak perjalanannya mengabdi sebagai tenaga kesehatan.

HENY, Sampit

Bacaan Lainnya

Belum lama menjabat Plt Direktur RSUD dr Murjani Sampit, Sutriso merasa tubuhnya yang tak nyaman. Ternyata dia terinfeksi Covid-19 hingga harus menjalani masa perawatan di rumah sakit.

Baru sepekan ini Sutriso kembali aktif  beraktivitas. Dia tak menyangka Covid-19 akhirnya menggoyahkan sistem imun dalam tubuhnya. Selama lima hari Sutriso harus dirawat di ruang isolasi rumah sakit, dilanjutkan isolasi mandiri (isoman) di rumahnya.

”Senin (16/8) lalu baru benar-benar aktif bekerja,” kata Sutriso saat ditemui di Gedung Penunjang Ruang Aula Pertemuan Lantai II RSUD dr Murjani Sampit, Jumat (20/8) lalu.

Di masa infeksi Covid-19, Sutriso sempat merasa stres karena persoalan krisis oksigen di rumah sakit. Namun, dia bersyukur, rekan rekannya sesama tenaga medis, memberikan dukungan dan berkerja sama dengan baik, hingga persoalan itu ada jalan keluarnya.

Baca Juga :  Ada Penemuan Jenazah Diduga Pegawainya, Begini Komentar RSUD dr Murjani Sampit

”Selama saya Covid-19, saya bersyukur dan berterima kasih pada dokter dan perawat, serta tenaga kesehatan lainnya yang memberikan dukungan untuk kesembuhan saya. Walaupun saya sempat stres karena rumah sakit masih mengalami krisis oksigen. Namun, pelan-pelan ada solusinya,” katanya, seraya menambahkan rumah sakit akan mendapatkan bantuan 150 tabung oksigen dari Kemenkes yang disalurkan melalui Dinkes Kalteng.

Sutriso yang kini sudah melewati masa sakitnya mengaku merasa lebih bersemangat menjalankan aktivitas. ”Harus semangat dong. Saya ingin fokus memperbaiki pelayanan yang belum maksimal di rumah sakit. Mana yang kurang, kami cari solusinya bersama-sama,” ujarnya.

Lebih lanjut Sutriso mengatakan, dirinya mulai bertugas di RSUD dr Murjani Sampit sejak tahun 2000. Dua tahun kemudian, pada 2002, dia melanjutkan pendidikan di Universitas Gajah Mada (UGM), mengambil jurusan manajemen rumah sakit.

Selama melanjutkan pendidikan Strata-2 (S2), dia tetap bertugas. ”Sambil sekolah, sambil tugas. Pulang pergi dan kalau masih pendidikan, ya masih bisa izin,” kata alumni Fakultas Kedokteran di UGM tahun 1985-1993 ini.



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *