GPPI juga mendukung upaya peningkatan penerapan praktik pelaksanaan program Bangga Kencana, peningkatan peran Komite Gender Perusahaan, peningkatan penerapan praktik pemberdayaan perempuan, peningkatan penerapan praktik perlindungan perempuan dan anak.
Perusahaan juga terlibat dalam mewujudkan Kabupaten Kotawaringin Timur sebagai Kota Layak anak (KLA).
Siswanto menjelaskan, perusahaan anggota GPPI berkontribusi dalam membantu penanggulangan dan penurunan stunting di Kotim melalui optimalisasi CSR atau tanggung jawab sosial perusahaan.
Berbagai kegiatan yang dilaksanakan diantaranya pelayanan kesehatan dan penyuluhan melalui klinik atau fasilitas kesehatan perusahaan. Perusahaan juga mendukung kegiatan di tingkat desa, kecamatan maupun kabupaten terkait penanggulangan dan penurunan stunting, baik yang dilakukan oleh pemerintah, TP PKK, organisasi kemasyarakatan dan lainnya.
Perusahaan juga mendukung kegiatan posyandu di lingkungan perusahaan maupun desa sekitar perusahaan. Selain itu juga dukungan pada berbagai kegiatan seperti Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM), Hari Keluarga Nasional (Harganas), Kesatuan Gerak PKK-KB-Kesehatan.
“Penanggulangan stunting ini tidak hanya diselesaikan melalui gizi saja, tetapi harus terintegrasi dengan program lainnya dan melibatkan banyak pemangku kepentingan,” tegas Siswanto.
Sementara itu untuk mendukung terwujudnya Kotawaringin Timur sebagai Kota Layak Anak, beberapa langkah juga dilakukan GPPI, diantaranya mendorong kesertaan perusahaan bergabung dalam Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak Indonesia (APSAI) untuk percepatan implementasi peran dunia usaha dalam pemenuhan hak-hak anak melalui kegiatan CSR.
GPPI mendorong perusahaan membuat kebijakan bagi ayah atau ibu yang bekerja agar dapat secara maksimal memastikan tumbuh kembang anak-anaknya bahkan sejak dalam kandungan. Selain itu mengembangkan kebijakan yang memberikan dispensasi waktu bagi karyawati yang memiliki bayi di bawah usia enam bulan untuk memberikan ASI eksklusif.
GPPI juga melakukan berbagai inovasi dalam sosialisasi dan partisipasi mewujudkan Kota Layak Anak. Siswanto berharap upaya bersama ini mampu menekan angka stunting serta mewujudkan Kotim sebagai Kota Layak Anak.