NANGA BULIK, RadarSampit.com– Para korban banjir mengaku mulai kelelahan dan sakit-sakitan. Pasalnya, setiap hari mereka harus berendam di air, termasuk saat berusaha menyelamatkan harta benda .
“Kedinginan, mulai pada sakit perut sama flu, kita juga nggak sempat masak,karena sibuk menyelamatkan barang,” ungkap Ria, salah satu korban banjir di Kota Nanga Bulik.
Dirinya berharap Pemkab setempat bisa mempercepat penyaluran bantuan terhadap masyarakat yang terdampak banjir. Selain bantuan pangan mereka juga membutuhkan selimut, popok bayi, dan pemeriksaan kesehatan.
Sementara itu Wakil Bupati Lamandau Riko Porwanto, saat menghadiri rapat sidang paripurna di DPRD Lamandau kemarin mengatakan, pemkab setempat telah dan terus melakukan langkah-langkah strategis melalui mekanisme penganggaran dan penanganan kedaruratan sesuai regulasi yang ada.
“Melakukan koordinasi serta kolaborasi mitigasi resiko bencana dengan seluruh stakeholder holders terkait, seperti pelibatan TNI/Polri, unsur pemerintahan sampai ke tingkat desa/kelurahan, masyarakat, bulog serta menggandeng dunia usaha. Kita juga mengapresiasi keterlibatan anggota DPRD yang telah memberikan bantuan untuk saudara-saudara kita yang terdampak,” ujarnya.
Riko juga menginformasikan, berdasarkan prakiraan cuaca yang dikeluarkan Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), tingkat curah hujan puncaknya berada di bulan November – Desember 2022.
“Untuk itu kami menghimbau seluruh elemen masyarakat agar terus meningkatkan kesiap siagan dan kewaspadaan seraya berdoa, agar kita semua diberikan kekuatan serta kemampuan menghadapi,” imbuhnya.
Terpisah, Kapolsek Bulik bersama Bhabinkamtibmas Kelurahan Nanga Bulik, Jumat kemarin membagikan nasi bungkus kepada korban banjir di wilayah Desa Kujan Kecamatan Bulik.
“Kami membagi nasi bungkus kepada warga Kujan yang rumahnya terkena banjir sebanyak 50 bungkus untuk meringankan beban mereka. Mungkin mereka tidak sempat masak akibat dapurnya terendam ,” tutur Kapolsek Bulik Ipda Adel Muhammad G H, S.Tr.K.(mex/gus)