Kotim Susun Grand Design Pembangunan Kependudukan  

Grand Design Pembangunan Kependudukan
SAMBUTAN: Bupati Kotim Halikinnor saat memberikan sambutan pada kegiatan sosialisasi blueprint pembangunan kependudukan dan fasilitasi penyusunan grand design pembangunan kependudukan (GDPK) 5 pilar tingkat kabupaten, Selasa (25/5). (YUNI/RADAR SAMPIT )

SAMPIT – Jumlah kepadatan penduduk berpengaruh pada peningkatan kualitas penduduk. Di Kotawaringin Timur (Kotim), ada perbedaan yang cukup besar antara penduduk di wilayah pedalaman dengan perkotaan.

“Sekarang ini tidak hanya mengendalikan tapi bagaimana untuk meningkatkan kualitas penduduk. Kalau dulu dua anak cukup, sekarang dua anak lebih baik, sehingga pendidikan dan kesehatan terpenuhi, sehingga bisa tercipta keluarga yang sejahtera,” kata Bupati Kotim Halikinnor saat menghadiri kegiatan sosialisasi blueprint pembangunan kependudukan dan fasilitasi penyusunan grand design pembangunan kependudukan (GDPK) 5 pilar tingkat kabupaten, Selasa (25/5).

Bacaan Lainnya

Sebaran penduduk di Kotim belum merata karena masih terpusat di kota. Contohnya, kepadatan penduduk Kecamatan Baamang tahun 2020 mencapai 331,8 jiwa per kilometer persegi. Sedangkan di Kecamatan Bukit Santuai hanya 4,87 jiwa per kilometer persegi.

Sebanyak 23,77 persen penduduk berada di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang sedangkan di Kecamatan Tualan Hulu hanya dihuni sebanyak 1,67 persen dari sebanyak 415. 702 jiwa penduduk Kabupaten Kotim tahun 2020. Sebaran penduduk yang kurang merata juga akan berdampak kualitas hidup, masalah ekonomi, sosial, kesehatan, dan pemerataan pembangunan.

Baca Juga :  Raja Singa Jangkiti Dua PSK dan Satu Pelanggan di Lamandau

“Atas nama pribadi maupun atas nama pemerintah, saya memberikan apresiasi yang tinggi di tengah situasi pandemi Covid-19 yang tetap berupaya melaksanakan program kegiatan yang menjadi prioritas dalam pembangunan,” kata Halikinnor.

Sebagaimana diketahui bahwa jumlah penduduk sangat erat kaitannya dengan penyediaan lapangan kerja pembangunan sarana dan prasarana pendidikan kesehatan infrastruktur sosial masyarakat serta mewujudkan pembangunan berwawasan kependudukan yang berkualitas kebijakan perkembangan kependudukan mencakup aspek yang sangat luas bukan hanya pengendalian kuantitas penduduk melalui program Keluarga Berencana semata.

Penduduk sebagai subjek dan objek pembangunan juga harus berorientasi pada kesejahteraan penduduk secara menyeluruh sebagai contoh di Kotim dari sisi pengarahan mobilitas penduduk masih perlu penataan persebaran penduduk karena masih belum merata kepadatan penduduknya.



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *