Kunjungan Pasien Klinik Kesehatan Kerja Terus Meningkat 

Layanan Medical Check Up di RSUD dr Murjani Sampit Ramai Peminat

Satu-satunya Dokter Spesialis Okupasi di RSUD dr Murjani Sampit
PELAYANAN KESEHATAN KERJA: Satu-satunya Dokter Spesialis Okupasi di RSUD dr Murjani Sampit yang sedang memberikan pelayanan kepada pasien di Klinik Kesehatan Kerja RSUD dr Murjani Sampit. (HENY/RADAR SAMPIT)

SAMPIT, RadarSampit.com – Kunjungan pasien yang berobat ke Klinik Kesehatan Kerja (Okupasi) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Murjani Sampit terus meningkat. Sejak layanan Klinik Okupasi dibuka pada 25 Mei 2019 lalu atau lebih tepatnya baru menerima layanan pasien pada 1 Juni 2019 lalu terus dikunjungi banyak pasien.

Dalam sehari, kunjungan pasien yang merujuk ke Klinik Kesehatan Kerja berkisar antara 15-25 pasien per hari. Berdasarkan data pasien yang berobat dari tahun ke tahun menunjukkan angka peningkatan. Pada tahun 2019 jumlah pasien rawat jalan yang berkunjung dan melakukan konsultasi pengobatan di Klinik Kesehatan Kerja sebanyak 893 pasien.

Bacaan Lainnya
Pasang Iklan

Bahkan semasa pandemi Covid-19 pada tahun 2020 lalu, kunjungan pasien di Klinik Kesehatan Kerja meningkat signifikan sebanyak 2.383 pasien, tahun 2021 sebanyak 2.480 pasien dan Januari-Juni 2022 sebanyak 1.643 pasien.

Dokter Spesialis Okupasi RSUD dr Murjani Sampit Anggun Iman Hernawan mengatakan pasien rawat jalan yang berkunjung ke Klinik Kesehatan Kerja merupakan pasien yang direkomendasikan dokter umum yang bertugas di perusahaan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan dan adapula pasien yang sudah mengalami gejala penurunan kesehatan yang menimbulkan penyakit akibat kerja dan adapula pasien dalam keadaan sehat yang meminta rekomendasi kelayakan kerja.

Baca Juga :  Kontraktor Berharap Harga Satuan Proyek Pemerintah Diubah

“Rumah sakit melakukan upaya promotif, preventif dan edukasi kepada pasien yang berstatus sebagai pekerja. Kebanyakan pasien yang datang berjumlah 5-10 orang yang mendapatkan rekomendasi dari perusahaan ditempatnya bekerja untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan,” kata dr Iman, saat ditemui Radar Sampit, Selasa (28/6).

Sebagai dokter spesialis okupasi, dr Iman bertugas melakukan analisa terhadap setiap pasien untuk menganalisa apakah pasien masih layak bekerja atau tidak. Bagi pasien yang telah melakukan Medical Check Up (MCU) diwajibkan untuk membawa dokumen riwayat kesehatannya untuk disandingkan dengan MCU terupdate.

Tak sedikit dari pasien terutama pasien yang bekerja sebagai buruh petani di perusahaan perkebunan sawit mengalami penurunan kesehatan. Sebagai contoh, ada pasien yang ketika diperiksa terlihat sehat, ternyata hasil MCUnya tidak bagus dibandingkan MCU sebelumnya. Ini biasanya sering terjadi pada karyawan di perusahaan sawit yang bertugas merawat kebun. Dimana, hampir setiap hari pekerjaannya selalu terpapar zat kimia dari cairan pembersih hama yang secara tidak langsung dapat menyerang paru-paru, sehingga ada kemungkinan kesehatan parunya semakin memburuk akibat seringnya terkena pajanan zat kimia.



Pos terkait