Legislator Desak Pemkab Kotim Bantu Korban Banjir

Banjir
PERLU BANTUAN: Warga mengamankan peralatan elektronik dari banjir di Desa Natai Baru, Kotim, Kamis (26/5) lalu. (IST/RADAR SAMPIT)

SAMPIT, RadarSampit.com – Anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Darmawati mendesak Pemkab Kotim agar cepat tanggap terhadap kondisi masyarakat yang saat ini menjadi korban banjir.

”Pemerintah wajib memastikan bagaimana kondisi warga yang menjadi korban banjir. Kalau ada yang memerlukan bantuan, harus segera dibantu,” kata Darmawati.

Bacaan Lainnya

Saat ini, lanjutnya, beberapa kawasan di Kotim dilanda banjir. Tingginya curah hujan beberapa hari terakhir yang bersamaan dengan air pasang Sungai Mentaya, diduga menjadi penyebab banjir merendam hingga permukiman. Ketinggian permukaan air di beberapa kawasan di wilayah selatan, seperti Kecamatan Mentaya Hilir Utara, Mentaya Hilir Selatan, dan Teluk Sampit, naik tinggi saat sungai sedang pasang.

Kondisi bertambah parah jika saat bersamaan terjadi hujan. Salah satu desa yang terendam banjir adalah Desa Natai Baru, MHU. Banjir di desa itu sudah terjadi empat hari terakhir akibat luapan sungai di daerah itu.

Baca Juga :  Pasar Cempaka Kumai Selalu Terendam

Darmawati yang merupakan legislator dari daerah pemilihan Kecamatan Mentaya Hilir Utara, Mentaya Hilir Selatan, Teluk Sampit, dan Pulau Hanaut mengatakan, banjir membuat warga tidak bisa bekerja, karena sebagian besar profesi mereka bertani. Untuk itu, perlu didata untuk mengetahui siapa saja yang memerlukan bantuan, khususnya bahan kebutuhan pokok.

”Anggaran yang dialokasikan untuk belanja tidak terduga tahun ini cukup besar, yaitu Rp 5 miliar. Jadi, jangan sampai warga yang sedang mengalami musibah tidak dibantu. Mohon ini jadi perhatian,” kata Darmawati.

Dari pantauan, musim pasang Sungai Mentaya saat memang sedang tinggi. Seperti di beberapa lokasi di Jalan Baamang I Kelurahan Baamang Hulu, Kecamatan Baamang, air pasang hampir mencapai jalan. Begitu pula anak Sungai Mentaya, seperti Sungai Sampit di Desa Bagendang Tengah. Saat sungai pasang, air merendam pekarangan rumah warga yang posisinya lebih rendah. (ang/ign)



Pos terkait