Lubang Besar Ditimbun Berlapis, Diguyur Hujan, Agregat Lingkar Selatan Langsung Jadi ”Bubur”

perbaikan jalan lingkar selatan
TERKENDALA CUACA: Perbaikan jalan lingkar selatan Kota Sampit yang mulai dikerjakan terkendala cuaca, Senin (19/9). (HENY/RADAR SAMPIT)

SAMPIT, radarsampit.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim) berupaya keras agar jalan lingkar selatan Kota Sampit tak mudah rusak setelah diperbaiki. Penimbunan terhadap lubang besar di sejumlah titik dilakukan secara berlapis. Hal itu agar ruas tersebut tak cepat rusak.

Pengawas Teknis Pemeliharaan Jalan Dinas PUPRKP Kotim Suhardiyono mengatakan, selama dua hari terakhir sudah ada lebih dari 100 rit material agregat kelas B diturunkan ke lokasi untuk menimbun kubangan besar. Sabtu (17/9) lalu, pihaknya menimbun kubangan dengan kedalamanan hingga 70 cm. Pihaknya mengestimasikan penimbunan dikerjakan 80 cm – 1 meter, tergantung kedalaman lubang.

Bacaan Lainnya

”Sabtu lalu sudah ada 58 rit agregat dan 5 rit batu 35 yang diampar di kubangan-kubangan besar. Minggunya, ada 51 rit agregat dan 15 rit batu 35 yang diturunkan. Karena kubangan cukup dalam, perlu ditimbun batu sebanyak 15 rit, kemudian dilapisi agregat kelas b setinggi 60 cm pada lapisan pertama,” kata Suhardiyono, Minggu (18/9).

Baca Juga :  Dipakai Keliling Kota Maling Motor Ini Akhirnya Tertangkap Polisi

Rencananya, proses penimbunan akan dilakukan sebanyak 2-3 kali lapis secara bertahap. ”Penimbunan agregat dilapisi bertahap. Belum berani langsung timbun semua. Khawatir kepadatannya tidak maksimal. Jadi, perlu dua sampai tiga kali lapis. Menunggu sampai agregat padat, baru dilanjutkan dilapis pada hari berikutnya,” ujarnya.

Selama dua hari terakhir, lanjutnya, ada dua kubangan yang cukup besar dan dalam yang ditimbun. Pada kubangan kedua sedalam 60 cm, sehingga diperlukan timbunan batu sebanyak 5 rit, kemudian dilapisi agregat kelas B sebanyak 15 rit. Ada pula kubangan kecil sedalam 30-40 cm yang ditangani pada titik tertentu.

”Perbaikan jalan dengan proses penimbunan agregat dan perataan jalan di hari pertama sudah dikerjakan 400 meter. Dilanjutkan hari kedua 300 meter dan hari ketiga 70 meter saja, karena cuaca kurang mendukung. Dari pagi hujan deras, pekerjaan tidak dapat dilanjutkan, material agregat jadi bubur, sehingga pekerjaan perataan jalan kurang maksimal,” ujar Suhardiyono saat ditemui di lingkar selatan, Senin (19/9).



Pos terkait