SAMPIT, radarsampit.com – Sejumlah Mahasiswa Universitas Andalas Padang Sumatera Barat bersama Mahasiswa Universitas Palangka Raya dan dosen pembimbingnya, melakukan audiensi dan paparan di hadapan Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor di aula Rujab Bupati Kotim, Senin (10/10).
Audiensi dan paparan yang dilakukan para mahasiswa dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), dengan tema membangun desa di Kotim.
Dosen pembimbing para mahasiswa, Yorgen Kaharap Nahan, memilih dua desa di Kotim sebagai desa percontohan program yang dilakukan mahasiswa. Pasalnya, Kotim dinilai memiliki potensi.
”Ada dua desa yang kami pilih yaitu Desa Karang Tunggal dan Beringin Tunggal Jaya Kecamatan Parenggean,” katanya.
Sebanyak 35 kelompok mahasiswa dari Universitas Palangka Raya, Universitas Andalas, dan Universitas Siliwangi Jawa Barat, menjalankan program lapangan di Kotim. Program mereka antara lain, pengembangan ayam kampung unggul balitbangtan (KUB), pengembangan sentra maggot sebagai sumber pakan ternak, dan lainnya.
Fajar, perwakilan mahasiswa menuturkan, dua desa tersebut nantinya akan menjadi percobaan untuk berbagai program yang mereka jalankan, kurang lebih 3,5 bulan lamanya.
”Pakan ikan dari maggot, kita bisa menekan sampai 60 persen, kita tidak akan kekurangan untuk pakan. Maggot ini dari lalat membuahkan telur di campur dedak, punya protein yang tinggi bisa di makan oleh ayam dan ikan,” jelasnya.
Pihaknya berharap nantinya tidak hnya dua desa di Kecamatan Parenggean, tapi juga bisa mengembangkan program serupa di Kecamatan lainnya, seperti di Kecamatan Teluk Sampit atau wilayah yang lain.
Bupati Kotim Halikinnor memberikan tanggapan positif untuk turut mendukung Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka yang telah dipaparkan tersebut. Dia juga menyampaikan beberapa keinginannya, karena Kotim memiliki sumber daya alam yang cukup banyak. Bahkan, Halikinnor ingin program itu tidak hanya menjadi percontohan di Kalimantan Tengah (Kalteng), khususnya Kotim saja, tetapi juga bisa menjadi percontohan di Indonesia.