MENGERIKAN!!! Peredaran Narkoba Kian Merajalela, 21 Kilogram Sabu Gagal Beredar

Pelaku jaringan peredaran narkoba yang berhasil diamankan
DIAMANKAN: Pelaku jaringan peredaran narkoba yang berhasil diamankan aparat kepolisian. (DODI/RADAR SAMPIT)

PALANGKA RAYA, RadarSampit.com – Peredaran narkotika di Kalimantan Tengah semakin merajalela. Sejumlah daerah jadi sasaran jaringan barang haram itu menjalankan bisnisnya, seperti Kota Palangka Raya, Kabupaten Kotawaringin Timur, Lamandau, Kapuas, dan Gunung Mas.

”Peredaran narkotika mengalami peningkatan. Pola pengiriman dan modus pengepakan sabu selalu berubah-ubah untuk mengelabui aparat dalam pengiriman ke kalteng,” kata Kapolda Kalteng Irjen Pol Nanang Avianto, kemarin (7/7).

Bacaan Lainnya

Nanang menuturkan, Kalteng sudah menjadi potensi pemasaran bagi jaringan penyalahgunaan narkoba. Peredarannya mencakup wilayah pemukiman, perkebunan, dan pertambangan.

”Kami tidak akan pernah berhenti memberantas narkoba. Kepada masyarakat agar memberikan informasi jika melihat dan mengetahui peredaran narkoba. Segera laporkan,” tegasnya.

Sementara itu, Direktur Reserse Narkoba Polda Kalteng Kombes Pol Nono Wardoyo mengatakan, sejak Januari – Juni, hampir 21 kilogram lebih sabu gagal beredar di Kalteng. Jumlah tersebut meningkat drastis dibanding tahun sebelumnya.

Baca Juga :  Bongkar Jaringan Besar Sabu Sampit, Bandar Kakap Jadi Target BNN Provinsi Kalteng

”Tahun 2021 lalu hanya beberapa kilogram saja selama enam bulan. Namun, tahun 2022 ini sudah banyak. Artinya, ini memberikan sinyal bahaya kepada masyarakat dan petugas terkait peredaran narkoba,” ujarnya.

Nono menuturkan, peredaran sabu tersebut melibatkan hampir semua bidang profesi, seperti ASN, militer, kepolisian, dan masyarakat. Hal itu disebabkan keuntungan dari penjualan narkoba sangat besar.

Jaringan yang berhasil diungkap, lanjutnya, masih ada kaitannya dengan pelaku lain yang sudah diamankan dan mendekam dalam rutan maupun lapas. Hal itu lantaran mereka masih tetap berkomunikasi dengan keluarga maupun pihak lain. Selain itu, karena sudah ada jaringan.

Nono menambahkan, jalur peredaran sabu di Kalteng melalui Pontianak ke Lamandau, Pangkalan Bun, Sampit, Katingan, dan Palangka Raya. Kemudian, dari Banjarmasin ke Palangka Raya, Gumas, Bartim, Barsel, Barut, Murung Raya, Kapuas, dan Pulang Pisau.

”Sebagian pelaku yang ditangkap adalah pengedar. Paling banyak sabu diedarkan di Kotim, Palangka Raya, Lamandau, dan Kapuas. Kami tidak akan berhenti menggempur peredaran narkoba,” tandasnya. (daq/ign)



Pos terkait