Minim Sosialisasi, Internet Belum Stabil, Mal Pelayanan Publik Masih Sepi

mal pelayanan publik sepi
MASIH SEPI: Aktivitas layanan di Mal Pelayanan Publik yang terlihat nampak masih sepi pengunjung, Rabu (11/1). (HENY/RADAR SAMPIT)

SAMPIT, radarsampit.com – Sepekan sudah Mal Pelayanan Publik memberikan pelayanan untuk masyarakat. Namun, masih banyak masyarakat yang belum mengetahui apa saja penyelenggara pelayanan dan total jenis pelayanan yang ada di Mal Pelayanan Publik Habaring Hurung.

Bangunan megah berlantai tiga itu diresmikan Bupati Kotim Halikinnor pada perayaan HUT Kotim yang ke-70 tahun, Sabtu (7/1) lalu. Pantauan Radar Sampit, pelayanan sudah berjalan normal. Aktivitas layanan di lantai dua mulai ramai pada pagi hari. Pengunjung lebih banyak mengajukan urusan terkait layanan di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu (DPM PTSP) Kotim.

Bacaan Lainnya

Pegawai DPM PTSP Kotim di bagian front office dan bagian layanan Online Single Submission Risk Based Approach (OSS RBA) lantai II juga terlihat sibuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Namun, gerai penyelenggara layanan masih nampak sepi. Hanya ada 1-5 orang pengunjung yang datang untuk berurusan.

Baca Juga :  Perempuan Ini Hilang saat Memancing, saat Ditemukan Kondisinya Bikin Miris

Irma selaku Pelaksana Layanan Gerai PDAM Tirta Mentaya Sampit yang bertugas di MPP Habaring Hurung mengatakan, dalam sehari ia hanya melayani 1-3 orang warga yang membayar rekening air PDAM.

”Mulai efektif layanan dari Senin. Pengunjungnya masih sepi. Baru 1-3 orang saja orang yang berurusan ke sini. Masyarakat masih belum banyak tahu di dalam MPP ini ada apa saja dan bisa mengurus apa saja,” ujar Irma.

Menurutnya, sosialisasi kepada masyarakat perlu terus disebarluaskan untuk meramaikan MPP Habaring Hurung. ”Kami di sini sudah bisa melayani pembayaran tagihan rekening air, layanan pendaftaran pelanggan baru, dan layanan pengaduan. Sosialisasinya memang harus terus digencarkan, supaya Mal Pelayanan Publik benar-benar menjadi pusat pelayanan yang ramai dikunjungi,” kata Irma.

Masih sepinya pelayanan, ditambah jaringan internet yang belum stabil, membuat pelaksana layanan yang bertugas di gerai kesepian dan mengantuk. ”Lebih baik ramai daripada sepi. Kami jadi aktif bergerak. Kalau pengunjungnya sepi, kami kadang-kadang bisa mengantuk. Apalagi kalau yang bertugas misalnya cuma sendiri seperti saya,” ujarnya.



Pos terkait